Ungkap Kebenaran Bayi 1,7 Kg Meninggal di Klinik Alifa di Otopsi

- 18 Desember 2023, 20:45 WIB
dr.ahli dan tim Forensik gali kuburan kepentingan otopsi bayi meninggal di klinik Alifa.
dr.ahli dan tim Forensik gali kuburan kepentingan otopsi bayi meninggal di klinik Alifa. /Edi Mulyana/priangantimurnews/PRMN/

PRIANGANTIMURNEWS - Keluarga korban bayi berat 1,7 Kg yang meninggal dunia setelah lahir di Klinik Alifa di duga ada kelalaian dari piha klinik akhirnya di otopsi oleh dokter dan tim forensik Polres Tasikmalaya Kota dan Polda Jabar.

Otopsi dilakukan setelah tim edhoc bekerja sesuai waktu yang telah dilaksanakan selama. 14 hari dianggap gagal dan tidak memberikan klarifikasi kebenaran penyebab bayi meninggal kepada keluarga dan kuasa hukumnya.

Akhirnya keluarga dan kuasa hukum korban beserta tim forensik Polres Tasikmalaya dan forensik Polda Jabar beserta dokter melakukan otopsi dengan menggali kuburan anak tersebut.

Baca Juga: Israel Diapers Force: Tentara Berpopok Bayi Tumbang oleh Diare akibat Keracunan Makanan

"Kami mengucapkan terimakasih kepada tim forensik yang telah mempasilitasi dan melakukan otopsi. Kami sangat kecewa terhadap Tim Edhoc, kalau tim edhoc mengambil keputusa mungkin banyak hal yang bisa digali dari kondisi jenazah ini,"kata, Kuasa Hukum keluarga Taufik Rahman di Pemakaman Senin 18 Desember 2023.

Pedahal tanggal 24 November 2023 tim edhoc sudah melakukan pemeriksaan di Poned RSUD Dokter Soekardjo, sebetulnya dari situs tim edhoc sudah bisa mengambil keputusan, tetapi malah ditunda tunda, hingga saat ini belum ada kepastian.

"Namun kalau melihat dari perjalanan kehamilan ibu yang mengandung bayi itu hingga lahir dan meninggal tidak di rujuk, itu jelas sudah terbukti menunjukan sebuah dugaan kelalaian dari tenaga medis dan pihak manajemen Kelinik Alifa, terkait penanganan bayi itu,"kata Taufik.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir 1,7 Kg Meninggal Diduga Malpraktek Oknum Petugas

"Makanya sampai saat ini kami dari kuasa hukum keluarga sangat kecewa, karena dari tim edhoc tidak pernah memberikan jawaban apa pun, pedahal yang lapor, data adalah hak klayen kami, oleh karena itu dari kasus ini akan di ajukan ke Kemenkes karena diduga ada hal lain,"ujarnya.

Dalam kasus ini kami, akan terus berjuang, karena kami memiliki keyakinan bahwa kematian bayi ini akibat adanya penanganan yang salah sehingga berakibat fatal kepada bayi yang telah meninggal.

"Kami berharap dari kasus ini pihak Kepolisian Polres Tasikmalaya Kota untuk mengamankan bukti hasil dari rekemedik, karena rekemedik ini menjadi hal yang sangat penting,"kata Taufik.

Baca Juga: Warga Temukan Bayi Dekat Kandang Ayam, Polisi Cari Pembuangnya

Sementara itu diungkapkan dokter Forensik,dr Fahmi menyebut, hasil otopsi barusan masih belum bisa disampaikan hari ini, yang pasti otopsi sudah kita lakukan.

 "Karena kasus ini sudah sebulan, jadi jasad sudah membusuk, namun hasil sudah di dapat, dan data data sudah kita ambil. Kalau pun sudah ada hasil, kali pertama yang akan tahu penyidik dulu,"kata dr Fahmi.

Data yang sudah kita terima dari pengacara, ada hasil rekemedik, nanti kita akan cocokan. Cuma pasti ada kekurangan dan kelebihan. Kelebihannya itu pasti ada di rekemedik hasil pemeriksaan bayi masih dalam keadaan sehat.

Baca Juga: Warga Geger! Jasad Bayi Ditemukan Mengapung di Kali Ciliwung Depok

"Sementara yang baru di gali kemudian di otopsi sekarang kan jasadnya sudah membusuk, tapi masih ada fakta fakta yang masih bisa kita cocokan dengan rekemedik. Yang pasti kita targetkan 20 hari kerja hasil sudah bisa di lihat,"ujarnya.

Dikungkapkan Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Fetrizal, S.I.K,.MH. menyebut, terkait dugaan malpraktek seorang bayi di salah satu klinik di Kota Tasikmalaya, hari ini kita baru melakukan gali kubur, mengotopsi.

"Tujuan dari gali kubur seorang bayi, untuk kepentingan otopsi dalam mencari bukti dugaan ada tindaknya dugaan tindak pidana atau tidak, itu tujuannya,"kata AKP Fetrizal.

Baca Juga: Kasus Bayi Tertukar, Kedua Orang Tua Melaporkan RS Sentosa ke Polisi

Namun untuk perkara ini, kita masih tetap melakukan proses penyelidikan. 

Namun untuk mengetahui hasil penyelidikan dari majlis edhoc kita baru meminta rekomendasi ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, hasilnya sudah kami terima, namun belum bisa kami sampaikan karena masih dilakukan penyelidikan.***

Editor: Sri Hastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x