Karena Ganasnya Liga 1 Indonesia, Teddy Samakan PERSIB dengan Barcelona

25 Januari 2022, 18:20 WIB
Direktur PT Persib Bandung Teddy Tjahjono /Instagram @teddy.tjahjono/
PRIANGANTIMURNEWS - Direktur PT PERSIB Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono mengakui ganasnya kompetisi Liga 1 Indonesia.

Menurutnya keganasan kasta tertinggi sepak bola Indonesia dibuktikan dengan banyaknya pelatih kepala yang menjadi korban dan lengser sebelum waktunya.

Sebanyak 14 pelatih 'gugur' dan tidak melanjutkan kerjasama dengan tim yang ditukanginya hingga pekan ke 20.

Baca Juga: 5 Asisten Manajer Terbaik di Sepakbola DI Tahun 2022: Siapa Urutan Pertama

Terbaru adalah pelatih asal Bosnia, Risto Vidakovic yang memilih mundur lantaran sangat khawatir dengan tingginya kasus Covid-19 di Indonesia.

Hanya 6 tim yang tersisa yang masih mempertahankan pelatihnya hingga saat ini. Keenam tim tersebut ialah PERSIB, Bhayangkara FC, Persita, Arema FC, Persebaya, Bali United.

Teddy menjelaskan bahwa Maung Bandung tetap mempertahankan Robert karena sangat percaya soal proses.

Baca Juga: Tinggal Klik, Download Twibbon Menarik Peringatan Harlah NU ke-96 GRATIS DISINI

Meski Robert selalu didesak mundur oleh suporter, Teddy menilai pencapaian PERSIB di tangan Robert masih jauh lebih baik dibandingkan pelatih-pelatih sebelumnya.

 

"Memang sangat di liga indonesia sangat keras, tapi kembali, kita dalam menjalankan suatu klub kita harus melihat semua itu ada proses," ujar pria berkacamata itu kepada awak media pada Senin, 24 Januari 2022 di Graha PERSIB.

Ia juga mempercayai proses dari setiap tim besar, seperti Barcelona di era Pep Guardiola. Ia menjelaskan bahwa Pep Guardiola harus membangun Barcelona dan memulainya dari level junior.

Baca Juga: Doa Agar Ditemukan Barang Yang Hilang Beserta Arab Latin dan Artinya

Untuk mematangkan permainan di level senior, Pep sadar memerlukan pondasi kokoh di level junior. Sehingga ia tak membutuhkan waktu yang lama dalam meraih 3 gelar dalam satu musim.

"Pep di Barcelona berapa tahun dia, bahkan dia dari asisten dulu. blueprintnya itu sudah ada, coba cek berapa tahun dia bisa bawa Barcelona mendominasi liga Spanyol," ujar Teddy.

Sebagai manajemen, Teddy menegaskan bahwa setiap tim memerlukan pondasi yang kokoh. Sayangnya, karena jeda kompetisi yang terlalu panjang membuat PERSIB mudah goyah dan harus memulai dari awal.

Baca Juga: Gratis dan Tersimpan di Galeri, Ini Langkah-Langkah Download Video YouTube MP4 di Handphone

"Namanya tim harus kita bangun, dalam membangun ada pondasinya dan itu yang kita lakukan. Bahwa kemarin tidak beruntungnya adalah kompetisi stop selama dua tahun, padahal kita sudah bangun tim," katanya.

Kendati demikian, PERSIB dan manajemen akan terus berbenah demi berprogres menjadi lebih baik dan meraih target juara di musim ini.

  "Kelihatan di 2020 kita mana pernah kita bisa menang tiga kali berturut-turut, itu kan belum pernah terjadi, tapi keburu ada covid sampai 1,5 tahun terhenti dan kita harus mulai lagi walaupun dengan tim yang sama, tapi itu proses, kita harus lihat tim ini berproses," ucap Teddy.***

Editor: Muh Romli

Sumber: persib

Tags

Terkini

Terpopuler