PRIANGANTIMURNEWS - Silvio Berlusconi, mantan pemilik AC Milan dan perdana menteri Italia yang tangguh, telah meninggal dunia pada usia 86 tahun.
Ia menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit San Raffaele Milan, seperti dilansir outlet pers Italia (melalui BBC).
April lalu, sosok ikonik itu sedang berjuang melawan infeksi paru-paru yang terkait dengan pertarungan jangka panjang dengan leukemia kronis.
Baca Juga: Lucu! Gunung Bromo Masuk Media Internasional, karena Tradisi Lempar Sesajen Tapi Diambil Lagi
Di arena besar politik Italia, Berlusconi adalah pencetak gol terbanyak, seorang mogul media miliarder yang penuh warna, yang memulai debutnya di panggung politik pada tahun 1994.
Dia adalah maestro yang memimpin empat pemerintahan hingga 2011. Dia juga merupakan kekuatan pendorong di belakang partai Forza Italia kanan-tengah, yang membentuk koalisi di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Giorgia Meloni setelah pemilihan September lalu.
Pada saat itulah Berlusconi terpilih menjadi anggota majelis tinggi Italia, Senat.Kerugian yang signifikan ini mengejutkan lanskap politik Italia, menurut BBC.
Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini mengungkapkan kehancurannya, mengakui bahwa dia "hancur" dan berterima kasih kepada Berlusconi atas "persahabatan", "nasihat", dan "kemurahan hati" -nya. Setelah berita ini, Menteri Pertahanan Guido Crosetto dengan pedih berkomentar: "Sebuah era telah berakhir ... Selamat tinggal.
Baca Juga: Dihuni Pemain Berkelas! Inilah Formasi Mengerikan Persib Bandung Jelang Liga 1 2023-2024
Silvio."Berlusconi telah bergulat dengan musuh yang tangguh, sejenis kanker darah langka yang dikenal sebagai leukemia myelomonocyte kronis.
Ini adalah diagnosis yang diungkapkan oleh dokter di San Raffaele pada bulan April. Sejauh ini, pihak berwenang masih bungkam tentang penyebab pasti kematiannya.
Namun, bukan rahasia lagi jika Silvio Berlusconi berada di garis bidik masalah kesehatan yang berulang sejak tertular Covid-19 di masa pandemi.
Warisan kontroversial: Kehidupan Silvio Berlusconi, miliarder terpolarisasi Italia
Berlusconi memulai hidup sebagai penjual penyedot debu, awal yang sederhana yang menyangkal sosoknya yang menjulang tinggi.
Baca Juga: Viral! Detik-Detik Pulihan Lumba-Lumba Muncul Ke Luar Saat Seorang Pemuda Melantunkan Ayat Al-Qur'an
Dia segera menukar penyedot debu dengan cetak biru, mendirikan perusahaan konstruksinya sendiri, sebuah batu loncatan untuk menjadi salah satu kerajaan bisnis terbesar di Italia.
Tiang gawang bergeser, dan Berlusconi menemukan dirinya tidak hanya sebagai pengusaha sukses, tetapi sebagai salah satu orang terkaya di Italia. Kebangkitan Berlusconi menuju kekayaan dan pengaruh sangat meroket.
Dia memiliki kerajaan besar yang terdiri dari jaringan televisi, perusahaan penerbitan, dan biro iklan.
Di dunia internasional, ia mendapatkan ketenaran sebagai pemilik klub sepak bola ternama, AC Milan.Di bidang politik, Silvio Berlusconi adalah pemain yang memecah belah penonton.
Baca Juga: Polres Subang Tangkap Dua Pelaku TPPO
Dia mendapat sorakan dari para pendukung yang memuji kecerdasan bisnis dan daya tarik populisnya.
Namun, dia juga menghadapi ejekan para kritikus yang mempermasalahkan ketidakpeduliannya terhadap aturan hukum, serta keyakinannya.
Terlepas dari kontroversi yang berputar-putar di sekelilingnya, Silvio Berlusconi tetap menjadi pemain kunci dalam pertaruhan tinggi politik Italia.
Menurut BBC, warisannya, bagaimanapun, sangat mirip dengan permainan di perpanjangan waktu - untuk diperdebatkan.
Baca Juga: Bertemu Nadiem Makarim, Putri Ariani Ungkap Kebanggannya Menjadi Anak Indonesia!
Beberapa mendukungnya sebagai pembela "usaha bebas" dan "nilai-nilai Italia", sementara yang lain melihatnya sebagai "simbol korupsi dan kerusakan moral".***