Network
PRIANGANRIMURNEWS - Lionel Messi telah melalui 23 musim berkarir sebagai pesepakbola, ia telah memenangkan semua trofi bergengsi bagi Barcelona dan musim lalu ia memenangi Ligue 1 bersama PSG.
Messi juga melengkapinya dengan medali juara Copa America dan Piala Artemio Franchi.
Kini messi telah melengkapi trofi bergengsi bagi klub dan negaranya, ia juga meraih tujuh Balon d'Or-lebih banyak dari pemain manapun. Tak ketinggalan dua gelar Pemain Terbaik FIFA dan tiga gelar Pemain Terbaik UEFA.
Bagaimanapun juga, di balik pencapaian fantastisnya, Messi menyimpan masa lalu memilukan karena kelainan hormon yang dideritanya.
Baca Juga: Enam Tersangka Promosi Holywings Terancam Maksimal 10 Tahun Penjara
Lionel Andres Messi Cuccitini lahir di Rosario, Argentina, pada 24 Juni 1987. Sejak kecil bakat sepak bolanya mengalir dan terlihat jelas saat ia membela tim junior Newell's Old Boys.
Bakat alaminya sangat menonjol, dengan tubuh mungilnya, Messi sanggup menggiring bola melewati para pemain bertahan. Lalu pada usia 11 tahun, ia mendapati konfirmasi dokter perihal kelainan hormon yang dimilikinya.
Messi didiagnosa mengalami growth hormone deficiency (GHD) yang menyebabkan pertumbuhannya berhenti. Dilansir dari Sport Casting, GHD merupakan kondisi langka akibat sekresi hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofisis anterior.
Anak dengan GHD umumnya lahir dalam ukuran yang normal, namun kelainan tersebut akan disadari setelah bertahun-tahun kemudian. Laporan The Week, saat menerima diagnose tersebut (11 tahun), tubuh Messi hanya setinggi 127 cm.
