Network
PRIANGANTIMURNEWS - Sebagai pemain, sebagian besar waktu Graham Potter di lapangan datang selama tiga musim bersama York City, dan ada pula klub lain yang pernah bermain di sana seperti West Bromwich Albion, Southampton, dan Brimingham City.
Kala itu ketika Graham Potter gantung sepatu di klub bernama Macclesfield Town, ia lulus dari "The Open University" mengambil program studi ilmu sosial.
Kemudian melanjutkan studi S-2 di Universitas Hull program studi kecerdasan emosional dan bagi pelatih asal Inggris itu pendidikan sangatlah penting karena dapat mem pengaruhinya sebagai seorang pelatih.
Baca Juga: Luis Milla Siapkan Kejutan Untuk Barito Putera dan Persija! Kira-Kira Apa? Cek Faktanya
Graham Potter menyukai formasi berbasis 3 bek seperti 1-3-4-2-1, 1-3-5-2 datar dan 1-3-4-1-2 ketika melatih Brighton. Namun, formasi hanyalah formasi mendeskripsikan tentang penempatan posisi pemain saja sesuai numerikal-nya.
Ketika menyerang bisa menjadi 1-3-2-5 dan 1-3-3-4. Graham Potter menyukai pendekatan sepak bola berbasis penguasaan bola dikombinasikan dengan progresif atau vertikal.
Sebagai seorang pelatih muda, Graham Potter mempelajari metode latihannya Pep Guardiola selama perjalanan nya ke Spanyol pada medio 2011.
Baca Juga: Barito Putera Kacau Balau ke GBLA! Persib Diuntungkan Gara-Gara Ini! Cek Faktanya
Ia menyukai pendekatan latihan berbasis positional (game model) bersama dengan prinsip latihan holistik (small sided games) yang ia pelajari dari Raymond Verheijen tentang latihan periodisasi.***
