HEBOHKAN PUBLIK! TGIPF Sebut Aremania Terbukti Bersalah, Berikut Fakta dan Bukti Buktinya!

- 18 Oktober 2022, 20:44 WIB
Potret Mahfud MD ketua TGIPF
Potret Mahfud MD ketua TGIPF /Tangkapan Layar Youtube Sport Space/


PRIANGANTIMURNEWS - Tragedi Kanjuruhan terus berlanjut beberapa fakta dan kejanggalan mulai terkuak ke publik mulai dari keterangan antara panitia pelaksana dan kepolisian pun berbeda hingga oknum suporter yang diduga melakukan tindakan anarkis di dalam stadion.

Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Youtube Sport Space, pihak panitia pelaksana Arema FC pun mengaku jika sudah berulang kali mengingatkan Polisi untuk tidak membawa gas air mata ke Stadion Kanjuruhan.

Hal ini diungkapkan langsung oleh kuasa hukum ketua panitia pelaksana Arema FC Abdul Haris sumardan jadi Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris itu sudah berulang kali bicara dan disampaikan dalam rapat bersama Polres Malang agar jangan menggunakan gas air mata.

Baca Juga: MERANTAU KE JAKARTA CUMA MODAL 1 JUTA! Perjalanan Karir Rizky Billar Hingga Puncak Popularitas

Karena bercermin dari kejadian yang terjadi di tempat yang sama pada 2018 silam kata sumarga lebih lanjut semader menegaskan pihak kepolisian tak memberitahu Abdul Haris perihal penembakan gas air mata.

logika lagi kenapa kalau mau menembak gas air mata tidak memberitahu ke Abdul Haris ujarnya, sementara itu beberapa waktu lalu Ada pendapat yang bertolak belakang dari pihak kepolisian Dedi Prasetyo selaku Kadiv humas Polri mengaku tak ada peringatan terkait larangan membawa gas air Mata.

Jadi menjelaskan bahwa Apabila ada peringatan sebelumnya tentu polisi bakal mematuhinya itu tidak disampaikan kalau itu disampaikan tidak mungkin pasukan itu membawa senjata pelontar gas air mata.

Baca Juga: RESMI!! Park Hang Seo Hengkang Dari Vietnam Gabung Klub Liga 1, AFC Umumkan Tuan Rumah Piala Asia 2023

Di sisi lain tragedi Kanjuruhan Belum lama ini telah memberikan kesimpulannya dalam Kesimpulan tersebut TGIPF menyebut Apabila pihak Panpel merupakan yang paling banyak memiliki kesalahan di tragedi Kanjuruhan.

Tercatat ada melihat kesalahan salah satunya yakni tidak mensosialisasikan berbagai Ketentuan dan larangan terhadap petugas keamanan.

Tak hanya itu Aremania terus bertanggung jawab dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan hal ini tertua dalam laporan investigasi TGIPF memaparkan tiga poin penting soal suporter yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: HOTMAN PARIS DIBUAT MELONGO! Intip Gaya Hidup Mewah dan Harta Kekayaan Milik Chen Giovani

Pertama suporter dianggap mengabaikan larangan untuk memasuki area lapangan Stadion Kanjuruhan tidak mengetahui atau mengabaikan larangan dalam memasuki area lapangan pertandingan termasuk larangan dalam melempar flare ke dalam lapangan Tulis laporan TGIPF.

Kedua TGIPF juga menyebut para suporter melakukan tindakan dan melontarkan ucapan yang memancing pihak keamanan.

terakhir berdasarkan temuan TGIPF suporter juga didapati melakukan tindakan anarkis dengan melempar benda keras.

Baca Juga: ERA GOAT BERAKHIR! Daftar Peraih Penghargaan Ballon d Or 2022

suporter terbukti menyerang dengan memukul pemain cadangan Arema FC dan petugas nantinya laporan TGIPF akan dipelajari dari tindaklanjuti oleh Presiden Jokowi dalam laporannya TGIPF.***

Berita Seputar tragedi Kanjuruhan bisa KLIK DISINI

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: YouTube SPORT SPACE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah