Viral Video Pemain Persis Solo Pukuli Pelaku Pelemparan Batu, Eko Noer Kristiyanto: Aman dari Jerat Pidana

- 30 Januari 2023, 14:15 WIB
Pemain Persis Solo dijamin aman dari jerat pidana meski terbukti memukuli para pelaku pelemparan batu ke bus yang ditumpangi mereka./Instagram/@persisofficial
Pemain Persis Solo dijamin aman dari jerat pidana meski terbukti memukuli para pelaku pelemparan batu ke bus yang ditumpangi mereka./Instagram/@persisofficial /

PRIANGANTIMURNEWS- Beredar video yang memperlihatkan beberapa pemain Persis Solo tengah mengejar pelaku pelemparan batu terhadap bus yang ditumpangi mereka.

Sebelumnya, bus yang ditumpangi para pemain dan ofisial tim Persis Solo tersebut diserang sekelompok oknum suporter usai pertandingan Liga 1 melawan Persita Tangerang.

Dalam video itu, terlihat beberapa pelaku pelemparan batu ke bus pemain Persis Solo berlari ke dalam kantor ekspedisi yang berada tak jauh dari Stadion Indomilk Arena.

Baca Juga: Perjalanan Karir Egy Maulana Vikri: Berawal dari SSB Sampai Direkrut Klub Eropa, Kini Berseragam Dewa United

Kemudian beberapa pemain Persis Solo langsung mengejar dan ikut masuk ke kantor ekspedisi.

Dari rekaman CCTV, terlihat Ferdinand Sinaga mengejar lalu menangkap salah satu pelaku pelemparan batu.

Ia kemudian mendorong pelaku dan disusul oleh beberapa pemain lain yang melayangkan pukulan ke pelaku.

Baca Juga: Sinyal Erdogan Menyetujui Finlandia atas Keanggotaan NATO akan Kejutkan Swedia

Aksi tersebut membuat heboh namun akhirnya bisa dihentikan usai pelatih Persis Solo, Leonardo Medina ikut melerai para anak asuhnya agar tidak main hakim sendiri.

Atas kejadian itu, pakar hukum olahraga, Eko Noer Kristiyanto mengatakan bahwa aksi pelemparan batu terhadap bus yang ditumpangi pemain dan ofisial Persis Solo murni tindakan kriminal.

Kemudian aksi dari para pemain Persis Solo yang memukuli dan menangkap pelaku pelemparan batu, menurutnya tindakan tersebut tidak serta-merta bisa disalahkan.

Baca Juga: Alasan Manajemen Arema FC Pertimbangkan Pembubaran Tim

“Sebetulnya dalam hukum pidana, ketika orang melakukan tindak pidana lainnya tapi tujuannya untuk membela diri, dan dapat dibuktikan, itu akan lepas dari jerat pidana,” kata Eko.

Ia pun meyakini bahwa para pemain yang terlibat dalam peristiwa tersebut bisa lepas dari jerat hukum karena dalam upaya membela diri.

Pembelaan diri mereka dilakukan akibat tindakan para pelaku pelemparan batu yang bisa membahayakan pemain dan ofisial tim di dalam bus tersebut.

“Saya berani jamin kalau pemain Persis Solo malah tidak akan apa-apa, walaupun dalam kondisi ini, bisa masuk pasal penganiayaan. Tapi kemarin itu, argumen mereka kuat dalam rangka membela diri dalam keadaan darurat, terpaksa gitu. Jadi, pemain Persis Solo aman saya jamin,” ucap dia.

Baca Juga: Kabar Penculikan Anak Makin Marak, Polres Tasikmalaya Kota Menghimbau 5 Hal Ini

Eko justru mempermasalahkan pelaku pelemparan batu yang seharusnya ditindak sesuai hukum negara, karena masuk dalam ranah hukum pidana.

Karena ia berpendapat bahwa menurut perspektif hukum olahraga, peristiwa semacam itu dikategorikan sebagai tindakan kriminal karena penyerangan terjadi di luar arena pertandingan, dan bukan pada waktu pertandingan berlangsung.

“Maka ini jelas ranahnya hukum negara, hukum nasional. Hukum komunitas (football family) ini sudah tidak relevan dengan insiden ini. Nanti ada semacam hukuman disiplin (Komdis PSSI), itu beda lagi, tapi yang jelas, pendekatan ini masuk ranah hukum pidana,” tuturnya.

Eko menambahkan bahwa insiden yang terjadi itu jangan dianggap sebagai kenakalan remaja saja sebab jika sudah terpenuhi delik-delik pidananya harus diproses hukum, dilimpahkan ke jaksa, sampai nanti ada putusan dari pengadilan.

Baca Juga: Inilah Arti dan Hakikat Qalbu yang Sesungguhnya! Simak Penjelasannya

Di sisi lain, melalui Instagram story, Presiden Persita Tangerang, Ahmed Rully Zulfikar mengunggah dua orang oknum suporter yang diduga pelaku pelemparan yang sudah diamankan.

Ahmed Rully Zulfikar mengecam aksi oknum suporter tersebut ditengah upaya perbaikan sepak bola nasional yang digaungkan semua pihak yang menyusul insiden Tragedi Kanjuruhan.

“Kami tidak mentolerir perbuatan kekerasan seperti itu dan atas nama Persita saya meminta maaf kepada tim Persis atas kejadian yang seharusnya tak terjadi ini,” ujar Ahmed Rully Zulfikar.

Baginya, sudah cukup kejadian seperti itu di sepak bola Indonesia. Ia mengingatkan bahwa sepak bola Indonesia sudah saatnya untuk berbenah diri dan saling merangkul antara suporter.

Baca Juga: PSIS Semarang vs Persib Bandung: Jadwal, H2H, Prediksi Skor Serta Dua Misi Luis Milla di Laga Nanti

"Sepak bola yang seharusnya menjadi alat pemersatu bukan ajang untuk permusuhan,” ungkapnya.***

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul "Pakar Hukum Olahraga: Pemain Persis Solo yang Pukuli Pelaku Pelemparan Batu Aman dari Jerat Pidana" Penulis Yudianto Nugraha

Link Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com/bola/pr-016175114/pakar-hukum-olahraga-pemain-persis-solo-yang-pukuli-pelaku-pelemparan-batu-aman-dari-jerat-pidana

Sumber: Pikiran Rakyat

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x