Fakultas Teknik Geologi Unpad Miliki Stasiun Cuaca Otomatis, Hasilkan Data Cuaca Lebih Presisi

- 21 Desember 2021, 19:06 WIB
Staf Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran tengah memasang stasiun cuaca otomatis .
Staf Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran tengah memasang stasiun cuaca otomatis . / unpad.ac.id/

 

PRIANGANTIMURNEWS - Fakultas Teknik  Geologi Universitas Padjadjaran telah memiliki stasiun cuaca otomatis di atap gedung Dekan di Kampus Jatinangor. 
 
Stasiun ini dapat memantau secara otomatis dan lengkap kondisi cuaca di kawasan Jatinangor.
 
FTG Unpad, Yudhi Listiawan, M.T., Kepala Lembaga Hidrogeologi dan Geologi Lingkungan. Dikatakan bahwa alat ini dapat mengumpulkan data cuaca reguler (real-time). 
 
 
Data yang direkam dimasukkan ke dalam pencatat data yang tertanam di konsol dan dapat dilihat atau diunduh oleh pengguna kapan saja.
 
“Kalau biasanya alatnya manual, jadi datanya harus dicatat manual. Kalau ini secara otomatis datanya masuk ke konsol dan bisa di-download secara realtime,” kata Yudhi.
 
Alat berjenis Davis Vantage Pro Seri 6152 tidak hanya digunakan untuk mengukur curah hujan. Di dalamnya terdapat berbagai sensor iklim yang terintegrasi, yaitu curah hujan, kelembapan, suhu, kecepatan angin, dan arah angin.
 
 
Yudhi mengatakan instrumen itu akan memungkinkan stasiun cuaca otomatis untuk memberikan data kunci untuk menentukan kondisi cuaca di Jatinangor secara teratur. 
 
Alat ini juga akan membantu peningkatan kualitas penelitian khususnya di bidang sumber daya air, termasuk analisis neraca air tanah di kawasan Jatinangor.
 
Hasil dari analisis tersebut menjadi menjadi rekomendasi bagaimana upaya yang tepat dalam melakukan konservasi air di Jatinangor. Upaya ini penting dilakukan mengingat kawasan Jatinangor merupakan kawasan yang tumbuh, sehingga kebutuhan air tanah akan terus meningkat.
 
 
Selain riset di bidang sumber daya air, data dari stasiun cuaca otomatis ini juga bisa digunakan untuk mengetahui potensi banjir berdasarkan data intensitas curah hujan.
 
Yudhi mengatakan, alat tersebut memiliki keunggulan dibandingkan stasiun pengukur curah hujan lainnya, yakni data intensitas curah hujan disajikan secara berkala. Data stasiun curah hujan rata-rata per hari. Melalui AWS, data disajikan settiap 30 menit, sehingga intensitas hujan bisa lebih detail terlihat.
 
“Data ini bisa menjadi early warning, kalau intensitas hujannya tinggi, maka siap-siap (di wilayah bawah) ada potensi banjir,” kata Yudhi.
 
 
Ke depan, data yang diperoleh dari stasiun cuaca otomatis akan disajikan secara berkala di laman FTG Unpad. Dengan demikian, siapapun yang membutuhkan data cuaca dapat menggunakan data yang disajikan di laman tersebut.
 
“Selama ini kita kesulitan memperoleh data primer lengkap. Hanya ada data curah hujan, tetapi data temperatur, kelembapan, dan data lain untuk menghitung kesetimbangan air secara presisi sangat susah,” Pungkasnya.***

Editor: Aldi Nur Fadilah

Sumber: Unpad.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x