PRIANGANTIMURNEWS - Baru baru ini beredar kabar perguruan tinggi STMIK Tasikmalaya ditutup oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).
Penutupan STMIK Tasikmalaya hingga kini masih menjadi pertanyaan semua pihak terutama bagi alumni dan juga ribuan mahasiswa yang terancam drop out atau DO.
Saat dikonfirmasi priangantimurnews.pikiran-rakyat.com melalui WhastApp, Rektor/Ketua Restu Adi Wiyono sepertinya enggan berkomentar apa pun soal Kampus STMIK.
Baca Juga: Tidur Setelah Makan Sahur Berdampak Buruk, Benarkah? Ini Penjelasannya
Terancamnya ribuan mahasiswa drop out dibenarkan V. Menurutnya saat ini ada ribuan mahasiswa dari berbagai angkatan terancam DO.
"Ya saat ini ada ribuan mahasiswa dari berbagai angkatan terancam putus sekolah, maka kini sedang merumuskan tuntutan hak mahasiswa," ujar V.
Terkait penutupan kampus STMIK ini diribuan mahasiswa untuk Shif pagi dan sore jelas dirugikan.
"Rencananya Senin 27 Maret kita akan duduk bersama dengan pihak lembaga. Kita juga akan menyampaikan beberapa poin yang menjadi hak mahasiswa di kampus ini," kata V saat dikonfirmasi melalui WhastApp nya Senin 27 Maret 2023.
Beberapa hari lalu V juga menjelaskan, awal mula kasus penutupan status PT STMIK Tasikmalaya ditutup secara permanen muncul kepermukaan diketahui sejak 2022 September tahun lalu.