PRIANGANTIMURNEWS - Beberapa guru madrasah diniyah di Tasikmalaya melakukan aksi protes perkara lima hari kerja ASN yang khawatir akan mempengaruhi jam sekolah anak.
Kekhawatiran itu adalah bentuk respon dari terbitnya Perpres Nomor 21 Tahun 2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dimana dalam Perpres tersebut akan mengubah waktu kerja ASN menjadi lima hari dalam satu minggu.
Baca Juga: Ratusan Guru Sekolah Agama Kota Tasikmalaya Lakukan Aksi Damai Khawatirkan Full Day School!
Para guru madrasah diniyah khawatir jika siswa-siswi sekolah negeri harus belajar seharian di sekolah (full day) demi mengejar kurikulum.
Kondisi tersebut akan berdampak kepada pembelajaran anak di Tasikmalaya yang mayoritas, juga belajar agama (sekolah agama) di madrasah atau lingkungan rumahnya.
Koordinator aksi protes guru madrasah diniyah, Asep Rizal menyampaikan bahwa aksi dilakukan sebab para guru khawatir tentang regulasi dari pemerintah pusat.
Perubahan jam kerja ASN akan membuat waktu sekolah negeri berubah jadi lima hari, dan berdampak pada waktu sekolah.
Baca Juga: Guru Presiden Turki Erdogan: Necmettin Erbakan adalah Sahabat BJ Habibie
"Jangan sampai, akibat sekolah seharian, keberadaan madrasah yang hampir di setiap RW akan tergerus secara perlahan," ujar Asep.