PRIANGANTIMURNEWS - Penghitungan hasil suara untuk Pemilu 2024 masih terus berjalan. Penghitungan suara yang masih berjalan tersebut dilakukan dengan sebuah sistem yakni pemilu2024.kpu.go.id dan Sirekap-web.co.id ternyata memakai layanan 'cloud'.
'Cloud' sendiri yakni sebuah sistem penyediaan sumber daya komputasi seperti untuk penyimpanan data dan jaringan melalui internet.
Layanan 'cloud' ini dengan server yang berlokasi di China, Prancis dan Singapura. Cloud ini juga merupakan milik layanan penyediaan internet (ISP) Alibaba.Sementara untuk posisi data dan lalu lintas layanan e-mail berada dan diatur oleh China.
Baca Juga: KPPS Stres Setelah Pemilu, Begini Lima Cara Tepat Menanganinya
Hal tersebut diungkap oleh Ketua Tim 'Ciberity' yakni Arief Kurniawan dilansir priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari akun Instagram @narasinewsroom.
Arief Kurniawan mengatakan bahwa untuk data-data penting milik warga negara Indonesia yang dibiayai APBN dan dibiayai oleh negara sebaiknya berada di wilayah RI.
"Untuk data-data penting milik warga negara Indonesia yang dibiayai oleh APBN dan negara itu sebaiknya dalam tanda kutip menurut Kominfo itu sebaiknya dan seharusnya berada di wilayah RI,"ujar Arief Kurniawan.
Baca Juga: Aa Gym Ajak Tunjukkan Sikap Terbaik Terhadap Hasil Pemilu 2024Baca Juga: Aa Gym Ajak Tunjukkan Sikap Terbaik Terhadap Hasil Pemilu 2024
"Saya berbaik sangka. Oh, mungkin ini 'back up' data mungkin.Jika terjadi masalah di Indonesia,ada 'back up' datanya,"lanjut Arief.