Mengenal Desa Adat Penglipuran di Bali sebagai Pelestari Budaya dan Terbersih di Dunia

- 26 Februari 2021, 19:25 WIB
Desa Adat Penglipuran
Desa Adat Penglipuran /twitter@SandiUno/

Desa ini dikelilingi oleh desa adat lainnya, seperti Desa Kayang di sebelah utara, Desa Kubu di sebelah timur, Desa Gunaksa di sebelah selatan, dan Desa Cekeng di sebelah barat.

Baca Juga: 10 Amalan yang Dikerjakan di Hari Jumat, Pahalanya Sangat Besar

Udara di desa Penglipuran terbilang sejuk, dengan temperature 16-29 derajat celcius dan curah hujan rata-rata 2000 mm pertahun, dan memiliki permukaan tanah dengan ketinggian 1-15 meter.

Konsep Pengolahan Lahan

Konsep pengolahan lahan di desa Penglipuran sangat dipengaruhi oleh konsep ajara Tri Mandala. Di mana dalam konsep Tri Mandala, lahan dibagi menjadi 3 zona sesuai dengan nilai kesuciannya.

Zona tersebut kemudian ditempatkan sesuai dengan orientasi spiritual yang terkenal dengan istilah “Kaja-Kelod”. Hal yang dianggap paling suci akan ditempatkan menghadap Gunung Agung yang merupakan tempat paling suci di Bali, dan hal yang paling tidak suci akan ditempatkan menuju laut.

Baca Juga: Ernest Prakasa: Saya Tidak Setuju Koruptor Dihukum Mati, Tapi Jangan Divaksin Duluan Juga Dong

Tri Mandala atau tiga zona tersebut adalah sebagai berikut:

1. Utama Mandala / Jeroan

Tempat ini merupakan tempat paling suci dan berada di arah paling utara. Tempat ini berisikan tempat penyembaha dewa atau yang biasa disebut dengan itilah “Pura”. Pura Puseh Desa digunakan untuk memuja Dewa Brahma. Sedangkan Pura Bale Agung digunakan untuk memuja Dewa Wisnu.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x