Baca Juga: Warga Histeris, Seorang Pemuda Nekat Terjun dari Jembatan Cirahong Tasikmalaya
Tradisi tersebut tetap hidup, karena sudah membudaya serta mengakar di kalangan masyarakat.
“Tradisi ini harus tetap dipertahankan, karena banyak sekali maknanya. Tidak hanya berkenaan dengan hubungan dengan sesama, akan tetapi juga dengan alam maupun Sang Pencipta,” tuturnya.
Selain Nyuguh di kampung adat Kuta, lanjutnya, di tatar galuh Ciamis masih banyak tradisi leluhur yang terus dilestarikan di Ciamis.
Baca Juga: Dua Petani Tebu di Majalengka Tewas Mengenaskan
Seperti Nyangku di Panjalu, Ngikis di Desa Karangkamulyan, maupun Misalin di Desa Salawe.***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)