Terungkap! Mitologi Sejarah Penyebab Suku Sunda dan Suku Jawa Dilarang Menikah?

- 23 Februari 2022, 12:16 WIB
 Ilustrasi Perang Bubat cerita cinta yang berakhir tragedi, Perang Antara Suku Sunda kerajaan Galuh/Pajajaran melawan Suku Jawa Kerajaan Majapahit
Ilustrasi Perang Bubat cerita cinta yang berakhir tragedi, Perang Antara Suku Sunda kerajaan Galuh/Pajajaran melawan Suku Jawa Kerajaan Majapahit / Youtube Aliqul Channel /

PRIANGANTIMURNEWS – Percaya atau tidak hingga saat ini masih banyak orang-orang yang mempercayai bahwa suku Jawa dan suku Sunda dilarang untuk menikah. Bagi sebagian besar orang pernikahan antar suku tersebut diyakini menjadi pernikahan yang tidak langgeng dan penuh perkara.

 Di sisi lain orang Sunda ternyata tidak mau sebut orang Jawa mengapa demikian sejatinya hal tersebut merupakan mitos dari legenda rakyat yang diwariskan secara turun temurun melalui lisan maupun isyarat.

Warisan buruk itu erat kaitanya dengan sejarah tercampur mitos dari perang Bubat antara Kerajaan Majapahit dari tanah Jawa dan kerajaan Pajajaran dari tanah sunda yang terjadi 600 tahun lalu atau 1357 masehi.

Baca Juga: Anda Ingin ke Kalimantan? Anda Harus Tahu Dulu 8 Larangan Adat dan Etika Suku Dayak! Terbukti!!!

Lantas Seperti apakah sejatinya napak tilas orang Sunda akhirnya benci dengan orang Jawa dan Seperti apakah awal mula kisah larangan menikah suku Jawa dan sudah dan sebelum perang Bubat adalah cerita cinta yang berakhir menjadi tragedi.

Latar peristiwanya sangat menarik karena berkaitan dengan politik perebutan pengaruh dan kekuasaan antara kerajaan Majapahit di Jawa Timur dan kerajaan Galuh atau Pajajaran di Jawa Barat.

Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Youtube Aliqul Channel, Majapahit yang memiliki seorang Mahapatih bernama Gajah Mada saat itu adalah negara adikuasa hampir semua kerajaan di nusantara berhasil ditaklukan.

Baca Juga: Mau Tahu Apa Arti Pangandaran? Simak ini Penjelasannya

Namun kerajaan Galuh belum berhasil ditaklukkannya. Perang tersebut Seolah membawa sisa permusuhan antar kedua suku ini sehingga munculah mitos jodoh antara orang Jawa dan Sunda,

Selain itu banyak pula yang mengatakan bahwa perempuan Jawa yang menikah dengan pria Sunda dikhawatirkan akan tidak bahagia lupa dengan orangtua dan mengalami keterpurukan dalam masalah finansial.

Kisah Diah Pitaloka yang merupakan putri kerajaan Sunda, dia dijodohkan dengan Hayam Wuruk yang berhasrat untuk menjadikannya sebagai permaisuri.

Tradisi Ketut kan Diah Pitaloka sebagai gadis yang memiliki kecantikan luar biasa dia jatuh cinta pada seorang putri cantik,

Cerita Diah Pitaloka dari kerajaan Galuh di Kawali Ciamis yang dilihatnya pada sebuah lukisan, Hayam Wuruk melamar Diah Pitaloka dan mereka sepakat menikah.

Baca Juga: Link Nonton Married With Senior Episode 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 GRATIS TINGGAL KLIK DI SINI

Selain soal Asmara pernikahan  ini juga sebagai upaya penaklukan Majapahit melalui perkawinan Hayam Wuruk Raja Majapahit mungkin dengan didasari alasan politik ingin menjadikan Putri Citraresmi.

Tapi kalo tidak sebagus istrinya ini Dia adalah anak perempuan dari Prabu Maharaja Linggabuana dari kerajaan Sunda Patih madu pun Mak Comblang dari Majapahit datang ke kerajaan Sunda untuk menjodohkan Tian melamar Tuan Putri Sunda dalam suatu pernikahan kerajaan.

Perjodohan ini pun menjadi peluang untuk mengikat persekutuan dengan kerajaan Majapahit yang besar dan Jaya Raja Sunda dengan sukacita memberikan restunya dan ikut pergi mengantarkan putrinya ke Majapahit untuk menikah dengan Hayam Wuruk.

Mereka menantikan jemputan dari pihak Majapahit serta upacara kerajaan yang pantas layaknya pernikahan Agung kerajaan. Akan tetapi Gajah Mada Mahapatih Majapahit malah memandang ini sebagai kesempatan untuk menaklukkan Sunda.

Baca Juga: Mengerikan! Apakh Sabdo Palon Akan Nagih Janji Di Tahun 2022 Merebut Tanah Jawa?

Di bawah pengaruh dia, Majapahit dia bersikeras bahwa Sang Putri tidak akan diangkat menjadi ratu Majapahit Tetapi hanya menjadi selir yang dipersembahkan untuk Raja Majapahit sebagai tanda takluk kerajaan Sunda di bawah kekuasaan Majapahit,

Sungguh amat murka dan merasa dipermalukan oleh tuntutan Gajah Mada ini. Singkat cerita Raja linggabuana dari Galuh ditemani oleh sejumlah punggawanya mengantar Diah Pitaloka ke Majapahit.

Sesampainya di Bubat yang berada di sebelah utara Trowulan ibukota Majapahit terjadi kesalahpahaman.

Krubungan ini dikepung oleh pasukan Gajah Mada terjadi perang tanding yang tak seimbang raja linggabuana dan para punggawanya terbunuh. Diah Pitaloka dan para dayang pengiringnya kemudian memilih bunuh diri.

Baca Juga: Prediksi Skor Olympiacos vs Atalanta, Head to Head, Berita Tim, Starting XI: Liga Eropa UEFA 2021-22

Tradisi dan kisah-kisah lokal menyebutkan bahwa dalam kesedihan dan hati yang remuk redam Sang Putri melakukan bunuh diri untuk membela Kehormatan dan harga diri negaranya,

Menurut tradisi kematian Dyah Pitaloka diratapi oleh Hayam Wuruk serta segenap rakyat kerajaan Sunda yang kehilangan sebagian besar keluarga kerajaannya.

Oleh karena itu masyarakat Sunda kematian sang putri dan raja Sunda dihormati dan dipandang sebagai suatu keberanian dan tunggakan mulia untuk membela kehormatan bangsa dan negaranya,

Sejak itu penerus raja Linggabuana yang kemudian dikenal sebagai Siliwangi mengeluarkan sebuah larangan atau pamali alias larangan para para lelaki Sunda untuk menikahi perempuan Jawa.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Hari ini Rabu, 23 Februari 2022 Mencakup Tentang Karir, Kesehatan, Cinta, dan Kehidupan

Larangan dengan berbagai pamali ikutan lainnya itu diwariskan dan dilestarikan sebagai turun-temurun melalui sebuah kisah Pasundan Bubat dalam kidung sundayana kidung itu sendiri dinyanyikan dalam pagelaran budaya bahkan ketika ibu menabok kan anaknya akibatnya rasa kecewa marah terhadap Gajah Mada.

Menjadi memori kolektif kemarahan orang Sunda kepada semua orang Jawa dampak dari Kidung Pasundan Bubat Kendati tidak sama hebatnya barangkali bisa disamakan dengan syair hikayat Prang Sabi atau hikayat Perang Sabil yang banyak dikembangkan ibu-ibu di Aceh untuk mengorbankan semangat perlawanan terhadap penjajah kafir Belanda.

Bedanya hikayat Perang Sabil ditunjukkan untuk mengobarkan semangat mengusir penjajah sementara Perang Bubat ditunjukkan kepada orang Jawa sebagai sesama anak bangsa dan serak kultur dekat dan banyak kesamaan.

Baca Juga: Segera Tayang, Film Horor Terbaru, 'Pengabdi Setan 2' di Bioskop, Berikut Daftar Para Pemainnya

Itulah tadi sederet kisah napak tilas penyebab orang Sunda membenci orang suku Jawa serta pantangan menikah antara Sunda dan Jawa semoga seiring bergulirnya masa mitos-mitos tersebut lambat laun kerukunan antara Jawa dan Sunda bisa semakin meningkat dan harmonis.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Aliqul Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x