Kemenkop UMK Tegaskan Bantuan ke Sektor UMKM Terus Akan Berlanjut

23 September 2021, 19:01 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki optimistis, perekonomian Indonesia bisa kembali bangkit. /Dok.#JAGAUMKMINDONESIA/

PRIANGANTIMURNEWS - Dampak dari pandemi Covid 19, sektor UMKM justru sektor yang paling parah terkena dampak paling parah.

Mengantisipasi hal itu pemerintah telah mencanangkan beberapa program untuk mendukung kebangkitan UMKM.

Beberapa program yang dilakukan melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti pemberian Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Baca Juga: Gariel Agbonlahor Sebut Liverpool Tidak Akan Masuk 4 Besar Tanpa Pemain Ini

Bahkan pemerintah menegaskan perhatiannya kepada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi tumpuan perekonomian nasional akan terus ditingkatkan.

Pasalnya, 99,9 persen struktur ekonomi nasional adalah dari sektor UMKM dimana selama ini selalu menjadi bantalan utama ekonomi nasional saat terjadi krisis.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, mengatakan, saat krisis akibat pandemi Covid-19, UMKM justru menjadi sektor yang paling terdampak parah. Namun pemerintah sudah mencanangkan beberapa program untuk mendukung kebangkitan UMKM.

Baca Juga: Kualitas Air Waduk Cirata Jelek, 93.000 Kolam Jaring Apung akan Ditata

Beberapa program yang dilakukan melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti pemberian Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Per 30 Juli 2021 telah tersalur sebesar Rp14,21 triliun atau 92,35 persen kepada 11,8 Juta Usaha Mikro. Selanjutnya bantuan subsidibunga KUR (kredit usaha rakyat) sebesar 3 persen yang akhirnya diperpanjang hingga akhir Desember 2021.

Kemudian, masih Teten, pemerintah melalui bank penyalur telah menyalurkan dana KUR per 5 September 2021 sebesar Rp177,71 triliun kepada 4.795.255 debitur atau 70,06% dari target Rp253,64 triliun.

Baca Juga: Ditindak Tegas, Ditlantas Polda Banten Bubarkan Ormas yang Menutup Jalan di Kota Serang

Kemudian kita memberikan dukungan pembiayaan kepada koperasi lewat LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) per 17 September 2021 telah tersalur Rp1,04 triliun dari targetRp1,6 triliun kepada 128 koperasi.

"Kita juga memberikan pendanaan bagi wirausaha pemula dengan nilai bantuan Rp7 juta per wirausahakepada 1.800 wirausaha dengan total anggaran Rp12,6 miliar," kata Teten Masduki dalam webinar bertema "Peran Perbankan dalam Ekosistem Digital UMKM Masa Depan", Kamis 23 September 2021.

Teten menambahkan, pemerintah juga terus mendorong agar perbankan meningkatkan keterlibatannya dalam upaya membantu sektor UMKM terus tumbuh kembang.

Baca Juga: Ditindak Tegas, Ditlantas Polda Banten Bubarkan Ormas yang Menutup Jalan di Kota Serang

Diakui, pembiayaan dari perbankan terhadap sektor UMKM baru sebesar 20 persen dari total kredit perbankan.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 mendatang kredit perbankan kepada sektor UMKM bisa mencapai 30 persen.

"Perbankan perlu terus mendorong penyaluran kredit UMKM untuk investasidan sektor produktif yang berpotensi lebih mendorong pergerakan perekonomian. Saat ini penyaluran kredit UMKM didominasi untuk modal kerja sebesar 73 persen dan pada sektor perdagangan sebesar 49 persen," kata Teten.

Baca Juga: Peluncuran Awal Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Digelar Besok Hari Jumat 24 September 2021

Sementara itu, di saat yang sama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bantuan fiskal yang digulirkan untuk sektor UMKM melalui dana PEN hingga 23 September 2021 terealisasi sebesar Rp52,9 triliun.

Dana tersebut telah dinikmati oleh 27,39 juta UMKM. Dana PEN tersebut disalurkan melalui beberapa program seperti subsidi bunga, penempatan dana pemerintah ke bank dan mitra demi mendukung program restrukturisasi dan peningkatan modal kerja UMKM.

Selain itu juga digulirkan dalam bentuk bantuan produktif usaha mikro (BPUM), bantuan tunai dan insentif PPh Final.

"Guna untuk mendukung UMKM kita bertahan dan berkembang di tahun 2021 ini kita telah mengalokasi dana PEN khusus UMKM dengan nilai mencapai Rp95,13 triliun," ungkap Airlangga.

Baca Juga: Peluncuran Awal Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Digelar Besok Hari Jumat 24 September 2021

Dijelaskan Airlangga, pada masa pandemi saat ini banyak UMKM yang terdampak usahanya.

Namun seiring dengan upaya pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai program strategis terbukti efektif mampu membantu UMKM bangkit kembali.

Program-program yang digulirkan tersebut dipastikan akan terus berlanjut sehingga diharapkan UMKM tetap bisa menjadi bantalan bagi perekonomian nasional di tengah masa sulit seperti saat ini.

"Mayoritas UMKM memang tidak luput dari dampak negatif meski ada beberapa sektor yang tumbuh positif. Dibandingkan tahun 2020 tahun ini sebanyak 84,8 persen UMKM sudah beroperasi normal kembali dan 40 persennya menggunakan jaringan marketplace untuk memasarkan produknya," katanya.

Baca Juga: Rizky Billar Turut Berdoa Atas Kesembuhan Tukul Arwana: Cepat Sembuh Om!

Kolaborasi Kunci Sukses
Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Siti Azizah mengungkapkan, pandemi Covid-19 mengakselerasi tingkat adopsi digital, membuat UMKM mau tidak mau harus masuk ke ekosistem digital.

Menurut dia, pemerintah dalam hal ini Kemenkop UKM telah menggelar berbagai program untuk mendorong digitaliasi UMKM.

Selain program masing-masing kementrian dan BUMN pemerintah menggelar program yang bersifat kolaboratif.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Demi Bikin Konten Video Seorang Bocah Tewas Terlindas Truk di Jalan Raya Cibungbulang

“Ada kolaborasi program digitalisasi UMKM lintas kementerian, Lembaga, instansi dan swasta seperti Kementrian BUMN, Keminfo, Kemenparekraf, Kemendag, dan Kemenkop UKM, berkolaborasi dengan pihak swasta seperti Gojek, Bukalapak, Grab, Facebook dan Whatsapp,” ujar Siti.***Satrio Widianto/Pikiran Rakyat)

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler