Jelang Imlek Permintaan Kue Keranjang di Ciamis Melonjak hingga 30 Persen

28 Januari 2022, 15:49 WIB
 Ny. Cucui warga Jl, Ahmad Yani Ciamis menyusun kue atau jenang kranjang yang baru dikemas. Tahun ini, permintaan kudapan khas imlek ini meningkat hingga 30 persen. Harga jenang kranjang Rp 36.000 per kilogram. / NURHANDOKO WIYOSO /Pikiran Rakyat

PRIANGANTIMURNEWS - Tahun Baru Imlek biasanya identik dengan Jenang Keranjangnya.

Kudapan manis itu biasanya dihidangkan oleh warga Tionghoa di rumahnya saat memperingati Tahun Baru Imlek.

Ciamis merupakan salah sentra usaha musiman jenang keranjang yang langsung dibuat oleh wagar keturunan Tionghoa.

Baca Juga: Rem Blong, Truk Pengangkut Pupuk Organik Tabrak Rumah dan Warung Milik Warga Majalengka

Menjelang Tahun baru Imlek bulan Februari mendatang, permintaan jenang keranjang melonjak.

Para perajin jenang keranjang, umumnya meneruskan usaha orang tuanya, atau berlangsung turun temurun.

Salah seorang perajin jenang keranjang Ny. Cucui (70) warga Jl. Ahmad Yani Ciamis sudah lebih 40 tahun menggeluti pembuatan kue kranjang.

Baca Juga: Pemda Pangandaran Siapkan Stok Vaksin Booster 1.200 Dosis Pfizer untuk Lansia

“Produksi dan permintaan kue kranjang ini, terus meningkat, sepertinya tidak terpengaruh pandemi Covid-19. Imlek tahun ini permintaan naik sampai 30 persen,” kata Ny. Cucui ketika ditemui Pikiran Rakyat di rumah produksi jenang kranjang, Kamis 17 Januari 2022 lalu.

Saking banyaknya permintaan, dia hanya melayani langganan setia yang masih memiliki hubungan saudara.

Sebagian jenang kranjang produksinya, juga dikirim ke Bandung, Tasikmalaya. Cucui juga hanya melayani pembelian dalam jumlah banyak atau tidak eceran.

“Sebenarnya yang hendak pesan banyak, tetapi terpaksa ditolak. Ini sudah sangat banyak,” tuturnya.

Baca Juga: PLN Suplai Pasokan Listrik untuk Pusat Perkantoran Pemerintah di Kota Baru Pangandaran

Didampingi anaknya, Hengki, lebih lanjut dia mengatakan, saat ini harga jenang kranjang Rp 36.000 per kilogram, naik dari tahun 2021 dengan harga Rp 32.000. Kenaikan itu disebabkan karena harga bahan baku, yakni beras ketan, kayu bakar dan gula naik.

Dia mengatakan, ada tiga pilihan pembelian, yakni isi satu, dua dan tiga buah. Setiap paket tersebut beratnya 1 kilogram.

“Per kilogram, ada yang isi satu, dua dan tiga. Jadi tinggal pilih, mana yang disuka,” kata Cucui.

Baca Juga: Doa Agar Dicintai Banyak Orang, Amalkan Doa Ini Agar Kamu Disegani, Berikut Arab dan Artinya

Untuk membuat kudapan khas imlek, Cucui mengaku sudah mempersiapkan sejak satu bulan lalu. Hal itu berkenaan membuat jenang kranjang membutuhkan waktu hingga 10 -11 jam.

Proses paling lama adalah memasak yang berlangsung sampai 9 jam. “ Bikin jenang kranjang, butuh proses yang sangat lama,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, tahun ini hanya memproduksi 2,5 ton jenang kranjang. Sekali membuat adonan sekitar 125 kilogram.

Baca Juga: Satu Warga Pangandaran Jadi Korban Tragedi Kebakaran Gedung Karaoke Double O Club Sorong Papua

Proses memasaknya juga masih tradisional, yakni menggunakan kayu bakar. Jenang kranjang yang dikemas dalam bentuk bulat itu dapat bertahan hingga satu tahun.

“Saya tetap pakai cara tradisional yang sudah turun temurun. Jadi memasaknya pakai kayu bakar. Ini juga yang memberi aroma tersendiri. Tanpa pengawet, dan tahan sampai setahun,” ucapnya.***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler