Harga Emas Kembali Anjlok Hingga 7,7 Dolar AS Melemah Tak Berdaya

- 30 Januari 2021, 19:21 WIB
Ilustrasi emas batangan.
Ilustrasi emas batangan. /Pixabay/PIXABAY
 
PRIANGANTIMURNEWS- Hingga hari keenam berturut-turut harga emas terus anjlok melemah 7,7 dolar AS menjadi 1.841,20 dolar AS7,7 dolar per ounce. Kamis, 28 Januari 2021.
 
Sentimen resiko pudar, para Investor memilih lindungi relatif pada dolar AS, setelah Federal Reserve AS mengalami kekhawatiran lambatnya pemulihan ekonomi.
 
Jatuh 7,7 dolar AS atau sekitar 0,42 persen ditutup hingga 7,0 dolar AS atau 0,42 persen ditutup menjadi 1.841,2p dolar AS per ounce  pada kontrak emas paling aktif.
 
 
Sedangkan emas berjangka pengiriman bulan Februari sudah ditutup hingga 7,0 dolar AS sekitar 0,4p persen lebih rendah menjadi 1,837.90 dolar AS per ounce.
 
Sehari sebelumnya, Rabu (27/1/2021), emas berjangka merosot 6,0 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.844,90 dolar AS, setelah turun 4,3 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.850,90 dolar AS pada Selasa (26/1/2021), dan menyusut satu dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.855,20 dolar AS pada Senin (25/1/2021). Dikutip dari Antara, 'Sentimen risiko pudar, harga emas jatuh lagi 7,7 dolar AS'
 
"Pertemuan (Fed) kemarin tidak berdampak positif pada emas karena, sebelum dan sesudah pertemuan, dolar menguat karena dicari sebagai tempat berlindung yang aman ketika kekhawatiran lain di pasar-pasar keuangan dan itu menekan harga emas," kata Analis Commerzbank, Daniel Briesemann.
 
 
The Fed mengatakan laju pemulihan dalam aktivitas ekonomi AS dan pekerjaan telah moderat dalam beberapa bulan terakhir, tetapi mempertahankan suku bunga acuan dan pembelian obligasi bulanan tidak berubah.
 
Dolar melayang di dekat level tertinggi satu minggu di sesi sebelumnya setelah aksi jual tajam di Wall Street pada Rabu (27/1/2021) dan dengan ekuitas Eropa mencapai posisi terendah satu bulan pada perdagangan Kamis pagi (28/1/2021).
 
"Jika Anda mengalami penurunan tajam dalam ekuitas, Anda akan memperkirakan emas turun bersamanya ... yang berarti bahwa cukup sering orang yang melihat kemungkinan margin calls mengumpulkan uang tunai dengan menjual kepemilikan emas mereka," kata analis StoneX, Rhona O'Connell.
 
 
Penundaan dalam kesepakatan stimulus virus corona AS senilai 1,9 triliun dolar AS, yang belum menerima sinyal hijau dari Partai Republik, semakin membebani emas.
 
"Mungkin (pelaku pasar) menunggu sedikit lebih lama untuk melihat apakah emas bisa mendapatkan kembali rata-rata pergerakan 200 hari atau, jika akan turun lebih jauh ke 1.800 dolar AS, yang seharusnya menjadi peluang pembelian yang cukup menarik," tambah Briesemann dari Commerzbank.
 
Emas juga berada di bawah tekanan tambahan ketika Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa 847.000 orang mengajukan klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 23 Januari, level terendah dalam tiga minggu.
 
 
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 53,3 sen atau 2,1 persen, menjadi ditutup pada 25,922 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 6,6 dolar AS atau 0,61 persen menjadi menetap di 1.072,40 dolar AS per ounce.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x