Dari lahan seluas itu, kata dia, jika dalam kondisi normal rata –rata satu kali panen mencapai 1 ton tomat.
Jika menurun hanya sekitar 5-10 persen. Namun, kini menurunnya mencapai sekitar 30 persen.
Meski begitu, ia mengaku tidak rugi lantaran tertolong dengan harga tomat yang mahal. Ia menjual ke bandar dengan harga Rp 12 ribu per kilogram.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Senin 13 September 2021, Ada Layar Drama Indonesia, Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini
“Kalau dibilang rugi tidak, masih bisa menutupi biaya pemeliharaan, upah kerja, membeli pupuk, dan membeli obat pestisida,” ujarnya.*** (Ajun Mahrudin/Pikiran Rakyat)