Wujudkan Ketahanan Energi Nasional, Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Beralih ke Kompor Induksi Listrik

- 7 Agustus 2022, 14:27 WIB
Wujudkan ketahanan energi nasional masyarakat diajak beralih menggunakan kompor induksi listrik/esdm.go.id
Wujudkan ketahanan energi nasional masyarakat diajak beralih menggunakan kompor induksi listrik/esdm.go.id /

PRIANGANTIMURNEWS - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajak masyarakat, khususnya warga DKI Jakarta untuk beralih dari kompor gas ke kompor induksi listrik.

Koordinator Harga Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ferry Triansyah mengatakan, setiap tahun harga LPG kian meningkat. 

Di sisi lain, pemerintah berkewajiban memberikan subsidi harga LPG bagi masyarakat yang kurang mampu sehingga besaran subsidi kian meningkat. 

Baca Juga: Ada Apa dengan Cristiano Ronaldo? Sempat Dirumorkan Hengkang, Ronaldo Siap Tampil Bersama Manchester United

Kompor induksi dinilai mampu mengurangi gap devisa negara dengan memanfaatkan penggunaan energi listrik yang tersedia dengan kapasitas cukup di Indonesia.

Peralihan ke kompor induksi ini diharap dapat mengurangi penggunaan energi berbasis impor.

Program kompor induksi ini disebut sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.

Baca Juga: Kenapa Irjen Ferdy Sambo Hanya Dibawa ke Mako Brimob, Ini Kronologinya

"Impor LPG kita itu kurang lebih 77%. Antisipasinya adalah bagaimana penggunaan energi dari gas LPG beralih ke energi listrik untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi energi berbasis impor", katanya.

Menurut Ferry, Pemerintah bersama dengan PT PLN (Persero) telah melakukan pilot project konversi kompor LPG ke kompor induksi di Solo dan Bali pada masing-masing 1.000 keluarga penerima manfaat dengan daya golongan listrik 450 VA dan 900 VA.

"Pilot project kompor induksi sudah dilakukan di Solo dan Bali, masyarakat diberikan kompor induksi dan di setting listriknya untuk menyesuaikan kebutuhan kompor induksi tanpa mengubah daya yang sebelumnya sudah kontrak dengan PLN," ujarnya.

Baca Juga: Gile Bener, Bayi Usia 6 Bulan Meninggal Diajak Orangtuanya, Naik Motor Nonton Sepak Bola di Surabaya

Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan PLN menyebut, PLN menyambut rencana konversi kompor LPG ke kompor induksi yang dicanangkan pemerintah. 

Dirinya mengatakan, melalui pilot project yang telah dilakukan di Solo dan Bali, masyarakat penerima manfaat memberikan testimoni positif dan mendukung program ini.

"Menyambut rencana konversi pemerintah, sudah ada pilot project di kota Denpasar dan Solo dan menunjukan hasil memuaskan, testimoni semua positif, semua mendukung. Testimoni menyebutkan konversi ini lebih mudah, murah, nyaman dan keren," katanya.

Doddy menjelaskan, terkait besaran daya listrik, khusus untuk keluarga penerima manfaat,  masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kemampuan daya listriknya saat menggunakan kompor induksi.

Baca Juga: PBB Peringatkan Untuk Tidak Bermain dengan Senjata Nuklir, Peringatan 77 Tahun Bom Atom Hiroshima

"Saya selalu dapat pertanyaan bagaimana listriknya tidak cukup, pelanggan tidak perlu khawatir listrik di rumah tidak cukup saat memasak dengan kompor induksi, karena khusus penerima manfaat diberikan jalur khusus memasak di dapur sekitar 2.800 watt yang hanya dapat digunakan untuk memasak dengan kompor induksi," ujarnya.

Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) M. Indra Al Irsyad mengatakan, negara luar telah terbiasa menggunakan kompor induksi listrik ini. 

Oleh karena itu, dirinya berharap penggunaan kompor induksi segera dapat diimplementasikan di Indonesia.

"Sebelumnya telah dilakukan studi di 13 negara mengenai penggunaan kompor induksi, hasilnya responden sepakat memasak menjadi lebih hemat, lebih cepat, lebih bersih dan lebih nyaman,"katanya.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x