Luar Biasa! Indonesia Mencapai Swasembada Beras, April 2022 Mencapai 10,2 Juta Ton

- 14 Agustus 2022, 19:01 WIB
  Presiden Jokowi menerima Certificate of Acknowledgement dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI)/Twitter @jokowi
Presiden Jokowi menerima Certificate of Acknowledgement dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI)/Twitter @jokowi /

PRIANGANTIMURNEWS- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia mencapai swasembada beras, bahkan surplus dalam 3 tahun terakhir ini.

Sesuai data dari BPS, kata Presiden Jokowi, stok beras nasional April 2022 mencapai 10,2 juta ton. Sehingga Indonesia mencapai swasembada beras.

Dikutip dari Twitter @jokowi, Atas pencapaian swasembada beras, Indonesia menerima Certificate of Acknowledgement dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI).

Baca Juga: Profil Calon Pelatih Persib Kim Do-hoon, Ternyata Satu Angkatan dengan Shin Tae Yong

Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia mencapai swasembada beras sudah dipersiapkan dengan membangun sarana infrastruktur pertanian.

Diantaranya, Presiden Jokowi melanjutkan, dari mulai bendungan, embung, hingga jaringan irigasi yang mendukung peningkatan produksi pertanian nasional.

Selain itu, kata Presiden Jokowi, memanfaatkan verietas-varietas unggul padi, dan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.

Baca Juga: Kasus Subang Terbaru, Didampingi Kuasa Hukum, Yosep Bacakan Isi Surat Untuk Presiden 'Minta Keadilan Keluarga'

Sebelumnya, Dunia kini dihadapkan potensi ancaman krisis pangan dan penyebabnya diantaranya adalah pandemi Covid-19, perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, perubahan iklim dan geopolitical tension Rusia-Ukraina.

Dunia kini dihadapkan potensi ancaman krisis pangan berdampak pada kelangkaan pangan, keterbatasan supply, harga pangan, pakan, pupuk dan energi melambung, inflasi tinggi dan kekurangan gizi bertambah.

Penyebab dan dampak dari potensi ancaman krisis pangan dunia menjadi sorotan global, tidak terkecuali Indonesia.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini Indonesia harus bertindak sekarang agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang.

"Saat ini dunia tengah dihantui oleh ancaman krisis pangan hingga krisis energi. Selain itu, ada pula ancaman inflasi yang menjadi momok semua negara, tak terkecuali Indonesia. Oleh sebab itu, kita semuanya betul-betul harus siapkan diri," ungkap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Manchester United Kalah Memalukan 4-0, Gabby Agbonlahor Sebut Pemain Tersesat di Liga Premier?

Sedangkan strategi Pertanian Indonesia hadapi krisis pangan global, yaitu meningkatkan kapasitas produksi pangan dalam negeri.

Hal tersebut diantaranya untuk komoditas pengendali inflasi seperti cabai dan bawang merah, komoditas impor gula tebu, kedelai dan daging sapi.

Selanjutnya adalah pengembangan pangan substitusi impor seperti, ubi kayu, sorgum dan sagu untuk substitusi gandum.

Gula non tebu seperti Stevia, aren, lontar dan lain-lain untuk subsitusi gula tebu, dan domba atau kambing, itik dan ayam lokal untuk subsitusi daging sapi.

Kemudian peningkatan ekspor seperti, sarang burung walet, Porang, Ayam, dan telur.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan dalam menghadapi ancaman krisis pangan semua pihak termasuk pemerintah harus bekerja sama.

"Semua pihak termasuk pemerintah harus bekerja sama hadapi ancaman krisis pangan. Pertanian modern harus diperkuat," ungkap Syahrul Yasin Limpo.

Dia melanjutkan, langkah extra ordinary harus dilakukan. Smart farming. Pemanfaatan inovasi teknologi di era Revolusi Industri 4.0 seperti internet of things, drone, robot contruction dan artifical intelligent.

Baca Juga: Kasus Subang Terkini, Yosep Menangis Minta Keadilan Agar Kasus Pembunuhan Istri dan Anaknya Terungkap?

Dalam unggahan Twitter @kementan, yang dikutip priangantimurnews.com-pikiran-rakyat.com.

Dunia dihadapkan pada ancaman baru, kondisi pangan yang tidak kondusif akibat banyaknya hal yang terjadi saat ini berpotensi menimbulkan krisis pangan dunia. Presiden @jokowi mengatakan Indonesia harus bertindak sekarang agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang.

Artinya semua bisa mengerahkan upayanya untuk mengantisipasi dan menangani krisis pangan. Nah apa saja yang dapat dilakukan agar kita siap menghadapi tantangan ini ?

Namun untuk tingkat pertumbuhan ekonomi year on year pada bulan ini 5,44 persen dan Indonesia mengalahkan negara-negara lain.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyampaikan kabar gembira, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia year on year dan pada bulan ini 5,44 persen mengalahkan negara lain.

Baca Juga: Gempar! Master Limbad Ikut Turun Tangan, Gus Samsudin Auto Dibuat Keok!

Mendag Zulkifli Hasan melanjutkan Pertumbuhan ekonomi Indonesia year on year dan pada bulan ini 5,44 persen mengalahkan Tiongkok, Singapura, Amerika dan negara lainnya.

Dengan Pertumbuhan ekonomi Indonesia year on year dan pada bulan ini 5,44 persen mengalahkan Tiongkok, Singapura, Amerika dan negara lainnya. Mendag Zulkifli Hasan mengajak masyarakat untuk bersyukur.

"Kabar gembira, dan kita harus bersyukur, Pertumbuhan ekonomi Indonesia year on year dan pada bulan ini 5,44 persen mengalahkan Tiongkok, Singapura, Amerika dan negara lainnya," ungkap Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pabrik Minyak Goreng di Sumatera Barat.

Pada kesempatan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga mengatakan bahwa para pengusaha minyak goreng harus di dukung tetapi rakyat juga harus di bela.

Maksud dari Mendag Zulkifli Hasan, pengusaha minyak goreng harus di dukung tetapi rakyat juga harus di bela yaitu harus adil untuk semuanya karena minyak sawit harus ditindaklanjuti dengan hati-hati.

Baca Juga: Lima Orang Tewas Tertabarak Truk dalam Kecelakaan Maut di Jalur Sukabumi Cianjur

Dengan demikian, terkait pengusaha minyak goreng harus di dukung tetapi rakyat juga harus di bela. Mendag Zulkifli Hasan langsung terjun langsung ke lapangan kendala yang dihadapi produsen.

Memang, Mendag Zulkifli Hasan, pasca dilantik oleh Presiden Jokowi terus melakukan Sidak ke pasar-pasar dan bertemu para petani Sawit juga para pengusaha minyak.

Sampai, Mendag Zulkifli Hasan, melihat langsung ke pabrik pembuatan minyak goreng, dan saat ini harga bahan pokok khususnya minyak sudah mengalami penurunan.

Dalam kesempatan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga mengunjungi salah satu perusahan minyak goreng di Sumatera Barat.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Twitter @Jokowi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x