PRIANGANTIMURNEWS - Upaya menjaga kestabilan harga dan memastikan ketersediaan pasokan di pasar, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya menginovasi program urban farming di Kota Tasikmalaya.
Dalam momentum tersebut BI dan Pemkot mengundang 1.000 petani KWT/Poktan untuk mendokumentasikan 1.000 tanaman pangan diantaranya cabai.
Selain cabai, juga bawang merah, hal tersebut dilakukan dalam rangka peluncuran program Sejuta Tanaman Pangan Cegah Inflasi Kota Tasikmalaya (Setaman Cinta).
Berdasarkan data BPS periode Juni 2023, Inflasi Kota Tasikmalaya sebagai sistercity Priangan Timur telah berangsur-angsur menurun pada angka 3,87 persen (yoy) atau 0,04 persen (mtm).
"Hal ini merupakan prestasi atas upaya pengendalian inflasi sinergi seluruh stakeholder Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Instansi Vertikal dan Swasta,"kata, Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya, Aswin Kosotali di Bale Kota Senin 17 Juli 2023.
Prestasi tersebut perlu dipertahankan agar kepastian daya beli masyarakat dan kesejahteraan masyarakat pada kondisi yang optimal.
Baca Juga: Pertemuan G20 di India akan Didominasi Isu Perang Rusia-Ukraina, Salah satunya Ketahanan Pangan
Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.