Peluncuran program Setaman Cinta searah dengan implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kota Tasikmalaya.
Selain itu juga mengajak keterlibatan masyarakat yang berkelompok dalam organisasi KWT/Poktan untuk mengoptimalkan penanaman pangan di pekarangannya masing-masing.
Berdasarkan kawasan dengan komoditas aneka Cabai dan Bawang Merah sehingga sentralisasi komoditas mempermudah pembinaan dan pengumpulan hasil panen.
Baca Juga: BI Tasikmalaya Kuatkan Hilirisasi Sektor Industri dan Stabilitas Harga
Pada kesempatan tersebut BI dan Pemkot memperkenalkan antar muka aplikasi Setaman Cinta yang ditujukan untuk monitoring perkembangan tanaman pangan.
Program Setaman Cinta dalam rangka memfasilitasi informasi ketersediaan pangan dan kesiapan panen komoditas pangan yang dikembangkan KWT/Poktan di Kota Tasikmalaya.
"BI mendorong nilai tambah program tersebut, karena terdapat kelebihan hasil panen dengan komitmen penyerapan/offtaker oleh pasar secara offline maupun online melalui koperasi pemasaran pedagang Pasar Cikurubuk.
BI juga mengoptimalkan replikasi penggunaan pupuk Mikro Organisme Lokal
(MOL) untuk pertanian padi dan hortikultura yang telah dikembangkan pada klaster Padi Parikesit Pamarican, Ciamis dalam rangka meminimalisir dampak tingginya harga pupuk dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi.
Selain itu BI juga dalam rangka tindak lanjut program tersebut akan dilakukan pendampingan peningkatan kapasitas optimalisasi budidaya vertikultur Organic Tower Garden (OTG).