5 Satwa Liar Endemik Pulau Jawa Yang Terancam Punah

17 Juni 2021, 10:13 WIB
Terpantau Kamera, Dua Anak Badak Jawa Lahir di Ujung Kulon. /Instagram @siti.nurbayabakar./

PRIANGANTIMURNEWS- Pulau Jawa adalah rumah bagi sebagian satwa endemik Indonesia. Hewan-hewan endemik tersebut adalah hewan kharismatik yang kemudian menjadi simbol maupun logo taman nasional.

Mereka juga memegang peranan penting bagi ekosistem di mana mereka tinggal.

Tapi sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang memiliki status terancam punah sebagai akibat dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam merawat lingkungan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Kamis, 17 Juni 2021 Waspada Potensi Hujan di Daerah Jaksel dan Jaktim

Salah satu faktor utamanya adalah perdagangan dan perburuan satwa liar yang kian massif dan sulit dikendalikan.

Dikutip dari Instagram @iar_indonesia, berikut 5 satwa liar endemik pulau Jawa yang terancam punah.

1.  Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

Badak jawa yang biasa disebut badak bercula satu adalah salah satu spesies satwa liar terlangka di Indonesia. Sebab, spesies badak jawa saat ini diperkirakan tersisa tidak lebih dari 74 ekor.

Kemampuan reproduksi yang rendah ditambah aktivitas perburuan badak jawa untuk diambil culanya adalah penyebab utamanya.

Baca Juga: Setelah Cristiano Ronaldo, Kini Giliran Manuel Locatelli yang Menyingkirkan Coca-Cola Sebelum Konfrensi Pers

Sekarang, hewan eksotis ini sedang berada dalam program konservasi intensif secara in-situ di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Program ini membawa kabar gembira bagi kita karena terbukti mampu meningkatkan populasi badak jawa.

September 2020 lalu, TNUK mengkonfirmasi keberadaan dua ekor bayi badak yang membawa harapan akan terjaganya kelestarian populasi badakk jawa.

2.  Kukang Jawa (Nycticebus javanicus)

Kukang jawa adalah primata eksotis yang hidup secara nokturnal, alias aktif di malam hari. Ia mencari makanan di malam hari guna menghindari pemangsa.

Baca Juga: Perlunya dibentuk BPSK di Daerah Pariwisata Pangandaran, Ini Penjelasan Ketua Komisi BPKN RI

Kukang jawa memiliki ciri khas yaitu memiliki kelenjar racun di bawah ketiaknya yang digunakan untuk mempertahankan diri dari pemangsa.

Saat ini kukang jawa dilindungi oleh undang-undang Indonesia. Organisasi internasional CITES juga melindungi kukang jawa dalam daftar Appendix I-nya.

Oleh karena itu, seharusnya tidak ada yang boleh memburu atau memeliharanya lagi. Sebab apabila perburuan terus dibiarkan, dikhawatirkan jumlah populasinya di alam akan kian menurun dan lama-kelamaan akan punah.

3.  Babi Kutil (Sus verrucosus)

Jenis hewan endemik yang satu ini mungkin terdengar asing di telinga kita. Satwa tersebut tidak lain adalah babi kutil. Babi kutil adalah jenis babi yang hanya terdapat di pulau Jawa dan pulau Bawean. Babi ini juga biasa disebut babi jawa atau babi bagong.

Perawakan dari babi kutil sangat mirip dengan babi hutan. Babi kutil bisa ditemukan di hutan dan padang rumput meskipun sangat sulit untuk menemukannya.

Banyak ahli yang sebelumnya mengira spesies ini sudah punah dikarenakan mereka kesulitan untuk menemukannya. Untungnya, babi kutil ini teramati pada tahun 2017.

Penyebab terancam punahnya babi ini dikarenakan tingginya tingkat konflik dengan manusia akibat berkurangnya habibat sehingga babi turun ke pemukiman warga untuk mencari makanan.

4.  Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)

Macan Tutul jawa adalah salah satu satwa predator yang terancam punah di Indonesia. Jenis satwa ini adalah subspesies dari macan tutul biasa (panthera pardus). Oleh masyarakat di Pulau Jawa, macan tutul jawa ini kadang dsebut juga macan kumbang.

Macan tutul jawa saat ini berada diambang kepunahan. Pada tahun 2008, tercatat jumlah populasi macan tutul jawa tidak lebih dari 250 ekor.

Menurut para ahli dan pejabat pemerintah, penyebab berkurangnya populasi macan tutul jawa adalah berkurangnya habibat alaminya di hutan.

Baca Juga: Panitia Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Kecewa, Tak Satupun Pejabat STIA yang Datang

5.  Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus)

Banteng jawa adalah satu subspesies dari jenis banteng biasa (bos javanicus). Jenis satwa liar ini, meskipun sangat dikenal di masyarakat sebagai hewan yang kuat, rupanya juga dikenal sebagi hewan yang terancam punah.

Keberadaannya saat ini dilindungi oleh Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Baluran, serta Taman Nasional Bali Barat.

Terdapat beberapa penyebab berkurangnya populasi dari banteng jawa ini. Diantaranya adalah berkurangnya habitat akibat pembukaan lahan untuk kebun oleh manusia. Banteng juga mengalami ancaman pemangsa dari anjing hutan ajag, yaitu jenis anjing hutan yang berperawakan mirip serigala.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @iar_indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler