Yuk Intip Lima Menu Makanan Sultan, Cocok untuk Hidangan Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 1444 H

28 Maret 2023, 06:02 WIB
Ilustras/Nasi Sultan, buah inspirasi dari keseharian Sri Sultan Hamengkubuwono X yang bisa menjadi menu Ramadhan 1444 H./Antara /

PRIANGANTIMURNEWS - Indonesia memiliki ragam kuliner makanan. Termasuk menu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi oleh keluarga Sultan.

Menu makanan itu sangat cocok dihidangkan saat momen-momen istimewa, termasuk saat bulan ramadhan.

Pada bulan Ramadhan umat muslim fokus untuk melakukan ibadah. Namun seiring dengan itu juga banyak menu makanan tersaji tradisional untuk melengkapi buka puasa dan sahur.

Baca Juga: Timnas Indonesia Siap Bombardir Burundi, Pertandingan Leg Kedua FIFA Matchday

Lalu menu apa yang sering dihidangkan. Menu tersebut di antaranya adalah Nasi Sultan.  

Perlu diketahui, Nasi Sultan ini terinspirasi dari keseharian Sri Sultan Hamengkubuwono X yang gemar memasak dan mencicipi kuliner dari berbagai daerah.

Untuk mengintip menu Sultan itu. Berikut ini Executive Sous Chef Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Heri Purnama akan mengupasnya.

Seperti dilansir dari Antara, menurut Chef Heri, menu nasi Sultan kemungkinan hanya satu-satunya. Maka sengaja diciptakannya.

Baca Juga: Kunci Konsisten Olahraga ala Faizal Riko, Health Influencer yang Jadi Semifinalis L-Men 2023

“ Menu Nasi Sultan ini kemungkinan hanya ada satu – satunya. Oleh sebab itu, menu ini sengaja saya ciptakan sebagai wujud kekaguman saya pada Sri Sultan Hamengkubuwono X,” ujar Heri Purnama.

“Menu ini pun tidak saya sajikan pada setiap momen, saya hanya menawarkannya pada acara – acara besar saja, seperti pernikahan dan kepada tamu kehormatan yang berkunjung ke hotel ini,” ujar Executive Sous Chef, Heri Purnama kepada antara.

Heri menyebut Nasi Sultan dengan rasa gurih lengkap dengan beberapa menu toping lauk ini pun siap memanjakan lidah para penikmatnya.

Baca Juga: Dialog Terbuka Cipasung, Hj Sinta Nuriyah Berharap Para Tokoh Muda Menjadi Pelopor Penerus Bangsa Indonesia

Lantas apa saja menu hidangan sultan ini. Berikut macam -macam menu makanan sultan .

1. Nasi pandan wangi

Nasi berwarna hijau dengan bentuk limas layaknya nasi tumpeng tersebut secara filosofis melambangkan keagungan Kraton Yogyakarta yang kini berada di bawah kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
  

Nasi beraroma pandan dengan rasa gurih berwarna hijau yang dibalut dengan daun pisang/antara

Nasi dengan rasa gurih pun sengaja diolah dengan perasan daun pandan agar warnanya menarik dan bercita rasa lezat. Menurut Chef Heri agar rasa nasi semakin gurih dan aroma pandan dapat melekat ke seluruh lapisan permukaan nasi, maka beras yang telah dicuci perlu didiamkan selama 15 menit sehingga pori pori beras dapat terbuka sempurna, barulah diberi air sari pandan lalu dikukus selama 15 menit.

Agar wanginya terus melekat, maka setelah nasi dikukus dicampur dengan beberapa batang serai, beberapa lembar daun salam, dan potongan jahe lalu dimasak bersama santan dengan perbandingan 1:1 hingga matang.

Baca Juga: Bank Indonesia Tasikmalaya Kembali Buka Penukaran Uang Baru Berbagai Pecahan
 

2. Urip-urip ikan

Urip – urip ikan merupakan menu pelengkap yang dipadukan untuk dipadukan dengan nasi pandan. Bila mengacu pada menu asli dari apa yang telah dibuat Sri Sultan Hamengkubuwono X, Urip -urip ikan tersebut menggunakan lele.

Urip - urip ikan, hidangan bercita rasa gurih dengan berbahan dasar ikan air tawar yang digoreng./Antara

Lantaran, tidak semua orang suka dengan lele, maka Chef Heri menggantinya dengan ikan tawar. Untuk menu kali ini, Chef Heri menggunakan ikan gurami yang telah dimarinasi dengan bumbu rempah seperti kunyit, lengkuas, dan jahe untuk menghilangkan bau serta menambah cita rasa gurih pada ikan air tawar.

Setelah memarinasi ikan, Chef Heri mengolah ikan tersebut dengan proses pengasapan hingga matang. Usai ikan yang diasap matang sempurna, maka ikan dapat disiram dengan Saus Mangut.

Saus Mangut kreasi Chef Heri ini pun merupakan bumbu rempah kunyit yang kemudian dimasak dengan saus bumbu berwarna merah dengan rempah dan cabai di dalamnya, lalu dimasak bersamaan dengan santan dan kencur. Tak lupa, tambahkan kemangi dan irisan cabai agar rasa kuahnya lebih nikmat.

3. Krecek kacang tolo

​​​​​Menu pelengkap selanjutnya adalah Krecek kacang tolo. Ya, hidangan ini serupa dengan toping yang terdapat pada Gudeg, masakan khas Yogyakarta.

Serupa dengan masakan Gudeg, Krecek tolo pun menjadi menu pelengkap Nasi Sultan./antara

Namun berbeda dengan Krecek pada Gudeg yang memberikan kesan rasa yang manis. Krecek pada Nasi Sultan ini kaya akan kuah berbumbu rempah berwarna kuning.

Menurut chef yang mengawalinya sejak tahun 1995 itu, saat kerupuk kulit dicampur dengan bumbu maka jangan mengaduknya dengan hidangan agar berlebihan tidak cepat asam.

Karenanya, setelah krecek dimasak dengan bumbu dapat ditaburi kacang tolo yang sudah direbus, berikut cabe rawit merah utuh yang dimasak dengan api kecil.

Setelah matang barulah disiram dengan santan encer dan bumbu-bumbu penyedap, serta ditambahkan sedikit terasi dan gula merah yang dimasak hingga matang.

 4.  Semur Dendeng

​​​​Berbeda dengan kebanyakan dendeng pada umumnya, hidangan yang diolah dari daging sapi ini dimasak selama 45 menit dengan menggunakan buah sukun agar rasa dendeng lebih gurih.

Dendeng Age yang disajikan dalam bentuk suwir itu dimasak dengan menggunakan kluwih, buah serupa nangka yang kini jarang ditemui./Antara

Setelah diberi bumbu rempah, dendeng yang biasanya disajikan dengan rasa manis, untuk menu makanan yang satu ini, dendeng tercipta rasa yang lebih pedas dan gurih.

Saat disajikan ke dalam mangkuk, dendeng pun diberi taburan abon sapi, bawang merah dan bawang putih goreng, serta koya sehingga semakin kaya rasa.

“Kalau Sultan saat membuat dendeng umur itu dibakar, kalau dendeng yang saya buat disuwir. Meski ini masakan Jawa tapi saya sengaja membuatnya agar tidak terlalu manis, sehingga saya menambahkan sukun atau kluwih agar ada unsur gurihnya.” kata chef yang pernah memasak di berbagai negara itu.

5. Bobor pucuk labu

Menu hidangan Nasi Sultan akan kurang lengkap rasanya bila tidak dibasahi dengan sesuatu yang berkuah. Bobor pucuk labu kira-kira bisa menjadi penyempurna hidangan.
 

Bobor pucuk labu dibuat dengan menggunakan labu kuning dan labu siam yang dibumbui hampir serupa dengan sayur lodeh./Antara

Adapun proses memasaknya pun cukup mudah. Pertama, labu kuning dan labu siam dipotong berbentuk segi empat dengan ukuran masing – masing 2 cm, lalu dipadukan juga dengan daun pucuk labunya.

Hidangan ini, serupa seperti sayur lodeh, bobor pucuk labu ini menggunakan bumbu dasar putih seperti kemiri dan bawang putih, lalu diberi kencur dan gula merah, serta beberapa batang serai dimasak hingga matang sempurna.

Diungkap Chef Heri seluruh bahan makanan hingga rempah – rempah yang digunakan dari pasar – pasar tradisional dengan kualitas yang baik dan tingkat kesegaran yang baik.

“Belajar dari kisah sultan, beliau selalu menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah ditemui di pasaran. Meski memang kluwih atau buah serupa nangka itu belakangan menjadi jarang, namun kita bisa menggantinya dengan buah sukun,” kata chef kelahiran Nusa Tenggara Barat itu.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler