Orang Tua Harus Tahu, Ini Tips Hindari Helicopter Parenting pada Anak

- 5 Juli 2021, 15:29 WIB
Orangtua dan anak
Orangtua dan anak /Pexels/

PRIANGANTIMURNEWS– Orang tua adalah orang yang ingin memberikan pengasuhan kepada anak yang terbaik.

Namun, apakah tahu bahwa banyak pola pengasuhan yang dinilai baik padahal itu seharusnya dihindari oleh para orang tua, salah satunya adalah Helicopter Parenting.

Helicopter Parenting adalah gaya pengasuhan orang tua yang fokus pada buah hatinya. Orang tua mengambil terlalu banyak tanggung jawab hingga melakukan invertensi terhadap pengalaman anak-anaknya.

Hal ini juga berkaitan dengan keputusan orang tua yang berperan dalam kesuksesan dan kegagalan sang anak di masa depan.

Baca Juga: Ruang Darurat RS Kurang Oksigen, Pemerintah Akan Impor Tabung

Meskipun dinilai sangat bagus, tetapi ternyata pola asuh helicopter parenting memiliki dampak yang negatif terhadap tumbuh kembang anak.

Lantas, bagaimana cara menghindari pola asuh helicopter parenting pada anak?

Dilansir priangantimurnews.com dari Instagram @kemdikbud.ri, mengungkapkan tips menghindari Helicopter Parenting, yaitu:

Pertama, Meredam rasa khawatir yang berlebih.

Rasa khawatir memang selalu ada di hati para orang tua saat anak-anak berada di luar rumah, atau berada di lingkungan bebas. Namun, ingatlah bahwa lingkungan tersebut merupakan pilihan dari sang anak.

Baca Juga: Prediksi Skor Argentina vs Kolombia, Head-to-Head, Berita Tim, dan Starting XI | Semifinal Copa America 2021

Sang anak tentu akan merasakan apakah lingkungannya baik atau buruk, memiliki dampak yang bagus untuk perkembangan potensi atau tidak, dan lain sebagainya.

Sehingga, sebagai orang tua sebaiknya jangan khawatir berlebihan, percayakan bahwa anak dapat memilih yang terbaik dari lingkungannya.

Kedua, Membantu kesulitan anak secukupnya.

Membantu anak saat dalam kesulitan memang salah satu tugas orang tua apalagi kesulitan yang dialami berhubungan dengan perasaan atau psikis sang anak.

Namun, biarkanlah dulu sang anak mencoba mencari solusi dari setiap kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya. Bantulah secukupnya jangan terlalu berlebihan.

Baca Juga: Pemkab Garut Siapkan Bantuan Beras Sebagai Penunjang Bantuan Sosial dari Pemerintah Pusat

Hal ini akan membuat anak menjadi lebih dewasa dan mandiri secara pemikiran, namun tetap harus diawasi oleh orang tua.

Ketiga, Hargai usaha dan keputusan anak.

Saat anak sedang berusaha semaksimal mungkin dalam meraih cita-citanya, sebagai orang tua dukunglah dan hargai usaha sang anak.

Hal itu akan membuat anak merasa senang dan semangat dalam mencapai cita-cita. Kemudian, orang tua juga harus menghargai setiap keputusan anak.

Karena semakin anak bertambah usia, maka dia akan semakin berpikir dan menjadi dewasa dalam mengambil keputusan dalam hidupnya.

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Lakukan Inpeksi Posko Oksigen di Monas

Jika keputusan itu baik untuk dirinya, maka dukunglah, jika tidak maka berilah pengertian dan solusi dalam keputusan yang ingin diambilnya.

Keempat, Biarkan anak melakukan sesuatu sendiri.

Semakin besar seorang anak maka anak akan semakin berkembang baik secara mental, secara fisik bahkan secara pemikiran.

Biarkanlah anak melakukan sesuatu dengan sendiri tanpa bantuan dari orang tua, misalnya memakai sepatu, mencuci baju, membersihkan tempat tidur, dan lain sebagainya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @kemdikbud.ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x