Network
Saat itu para saksi mengatakan bahwa fenomena tersebut terjadi layaknya hujan biasa. Hujan darah juga disertai dengan petir dan gemuruh.
Beberapa saat setelahnya ilmuwan mengatakan bahwa air berwarna merah tersebut bukanlah darah, air hujan tersebut tercampur dengan DNA dari sebuah spesies Alga berwarna merah.
Hujan itu menjadi tak biasa karena butuh konsentrasi Alga dalam jumlah yang sangat besar untuk bisa membuatnya menjadi berwarna.
Apakah kamu pernah melihat hujan ikan? Ternyata fenomena hujan ikan ini merupakan hal yang cukup umum terjadi sudah. Ada beberapa kasus yang pernah tercatat bahkan di daerah Lajamanu Australia.
Fenomena ini telah terjadi tiga kali yaitu pada tahun 1974, 2004 dan 2010, beberapa ikan yang berjatuhan tampak masih hidup dan sebagian lainnya sudah mati.
Ada bermacam-macam hipotesis mengenai fenomena hujan ikan ini sebagian orang percaya bahwa hal ini adalah tanda-tanda.
Namun ternyata hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah para ilmuwan, percaya bahwa fenomena ini terjadi pada saat ada angin tornado yang berbentuk air, ikan akan masuk ke pusaran air tersebut dan kemudian terbawa arus hingga berjatuhan dari langit.
Baca Juga: MISTERI Pulau Penjara Nusakambangan, Penuh dengan Kisah Mistis Bertemu Para Arwah Tahanan Lapas
Fenomena hujan ikan ini sama seperti jatuhnya hujan kodok pada pembahasan sebelumnya berbeda dengan fenomena-fenomena hujan yang sebelumnya, hujan uang adalah hal yang paling diinginkan oleh banyak orang.
