Inilah Perjalanan Presiden Soeharto, Sejak Kecil Mendalami Kebatinan dan Dunia Mistik

- 5 Agustus 2022, 19:20 WIB
Presiden Soeharto.
Presiden Soeharto. /ANTARA FOTO

Baca Juga: Banyak Ibu-ibu Cantik di Pasar Angso Duo Baru Tapi Ngegas, Ada Apa?

Romo Diyat adalah mitra dialog Soeharto hingga Romo Diyat meninggal. Setelah tiada, Soeharto mulai mengurangi intensitasnya berkunjung ke Jambe Pitu.

Ketika masih menjabat sebagai presiden, Soeharto sangat rajin ke Jambe Pitu. Ia berkunjung dengan penjagaan yang sangat ketat. Sebuah Helikopter mengantarnya mendarat di Gunung Selok.

Romo Tomo sebagai juru kuncinya menceritakan bahwa perjalanan menuju tempat itu sangat sulit dan rumit karena tertutup hutan lebat.

Dalam hutan lebat dan sepi itulah, Soeharto menyepi, bertapa, dan berkonsentrasi penuh untuk menghadap dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: Dihentikan Karena Gunakan Strobo, Mobil Terios Tabrak PJR Lalu Kabur

Ia bersemedi dengan penuh kekhusukan dan mengesampingkan urusan duniawi. Kedatangan orang bersemedi ke Gunung Selok bermacam-macam tujuannya, ada yang ingin mencari kekayaan, naik pangkat, ingin usahanya lancar, atau berharap dagangannya laris.

Tempat lain yang sering dikunjungi Soeharto sebagai tempat semedi dan bertapa adalah srandil di Desa Glempengan Pasir, Kecamatan Adipala, Cilacap.

Di samping itu Jambe Lima juga menjadi tempat yang dijadikan sebagai lokasi pemujaan oleh Soeharto. Dinamai Jambe karena tempat pemujaan tersebut terdapat pohon Jambe yang diyakini bertuah dan memiliki kekuatan magis. Menurut cerita, Jambe Pitu dibuka pada tahun 1958.

Soeharto pergi ke Jambe Pitu setiap bulan Sura. Dalam Jambe Pitu, terdapat sanggar pemujaan, sanggar Pareleman Kakung, sanggar Pareleman putri, dan sanggar Supersemar yang menjadi saksi bisu laku spiritual Soeharto.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Dunia Batin 2 Macan Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x