Benarkah Teks Proklamasi Lebih Dulu Dibacakan Soedarsono di Cirebon 15 Agustus 1945? Ini Penjelasannya

- 18 Agustus 2022, 10:54 WIB
Sutan Sjahrir saat ditemui para pemuda rakyat di Cirebon, 1945./Sjahrir Peran Besar Bung Kecil
Sutan Sjahrir saat ditemui para pemuda rakyat di Cirebon, 1945./Sjahrir Peran Besar Bung Kecil /

PRIANGANTIMURNEWS- Pada 15 Agustus 1945, dokter Soedarsono membacakan teks Proklamasi lebih dulu sebelum Soekarno-Hatta membacakan pada 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur, Jakarta.

Memang, tak banyak warga Cirebon yang tahu dua tugu berwarna putih dengan ujung lancip menyerupai pensil itu berdiri tegak di tengah jalan di dekat alun-alun Kejaksaan, Cirebon.

Dan tugu yang sama, dengan tinggi sekitar tiga meter, menancap di halaman Kepolisian Sektor Waled, di Kota yang sama merupakan saksi sejarah bahwa disana telah dibacakan teks proklamasi.

Baca Juga: Asal Usul Suku Adat Buton Sulawesi Tenggara, Salah Satu Suku yang Tidak Pernah Dijajah dan Paling Ditakuti

"Hanya para sesepuh yang mengingat itu sebagai tugu peringatan Proklamasi 15 Agustus," tutur Mondy Sukerman, salah satu warga Cirebon yang aktif dalam Badan Pekerja Pengaktifan kembali Partai Sosialis Indonesia.

Kakek Mondy, Sukanda aktivis Partai Sosialis Indonesia. Hadir saat proklamasi ini dibacakan di kota udang itu.

Saat Soedarsono membacakan teks proklamasi, sekitar 150 orang memenuhi alun-alun Kejaksaan. Sebagian besar anggota Partai Nasional Indonesia Pendidikan. Cirebon memang merupakan salah satu basis PNI Pendidikan.

Baca Juga: Perang Dingin Terungkap, Kylian Mbappe Akhirnya Mulai Jengah dan Frustasi di PSG, Ada Masalah Internal Juga

Soedarsono sendiri adalah tokoh gerakan bawah tanah pimpinan Sjahrir di Cirebon. Setelah siaran radio BBC pada 14 Agustus 1945 mewartakan kekalahan Jepang oleh Sekutu, Sjahrir menunggu Bung Karno dan Bung Hatta untuk menandatangani teks proklamasi sebelum 15 Agustus 1945.

Ada versi asal-usul penyusunan teks proklamasi versi Cirebon. Menurut Maroeto Nitimiharjo, lewat kesaksian anaknya, Hadidjojo Nitimiharjo, Soedarsono tak pernah menerima teks proklamasi yang disusun Sjahrir. Maroeto adalah salah satu pendiri PNI Pendidikan.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x