Network
PRIANGANTIMURNEWS- Hari ini tampilan Google Doodle menyita perhatian netizen. Pasalnya ada gambar ilustrasi yang cukup mencolok.
Ilustrasi Google Doodle tersebut ada di tengah-tengah sebuah buku yang terbuka, di sisi sebelah kanan ada ilustrasi seorang pria berkacamata dan berpeci hitam.
Sontak saja netizen penasaran dengan sosok dalam ilustrasi Google Doodle tersebut.
Baca Juga: Tottenham vs Liverpool dan Pertarungan 4 Pemain Kunci yang Harus Diwaspadai di Liga Inggris
Dilansir priangantimur.pikiran-rakyat.com dari Antara dan perpusnas.go.id sosok dalam Google Doodle tesebut ternyata adalah Raja Ali Haji.
Raja Ali Haji bin Raja Ali Ahmad adalah seorang ulama dan juga pujangga.Beliau juga dikenal sebagai sejarawan.Raja Ali Haji lahir di Selangor pada 1808.
Orang tua Beliau yakni ayahnya bernama Raja Ahmad dan Ibundanya bernama Encik Hamidah.
Baca Juga: Panti Jompo Welas Asih Melayani Dengan Hati
Beliau dikenal sebagai orang pertama yang menyusun dasar tata bahasa Melayu. Bahasa Melayu ini yang kemudian menjadi dasar bahasa nasional Indonesia.
Beliau banyak menciptakan karya sastra besar.Salah satu Mahakarya Beliau adalah Gurindam Duabelas. Karya ini kemudian menjadi pembaru arus sastra pada zamannya.
Latar belakang pendidikan Beliau berasal dari tempaan ayahnya sendiri yang merupakan Sultan pertama Selangor.
Baca Juga: 10 Pemain Sepakbola Termahal di Dunia Per November 2022, No 1 Si Terminator
Selain mendapat pendidikan dari dalam Kesultanan, Beliau juga mendapatkan ilmu dari para tokoh terkemuka yang sempat datang ke Kesultanannya.
Semasa hidupnya, Beliau sempat menimba ilmu di tanah Arab. Di sana Beliau banyak mempelajari ilmu fiqih dan Bahasa Arab. Beliau tiada henti menulis buku.
Buku-buku karya Beliau selain Gurindam Duabelas diantaranya adalah Syair Abdul Muluk (1847) dan Tuhfat Al-Nafis (1865).
Selain sebagai sastrawan dan pujangga besar,Beliau juga seorang Pahlawan Nasional.
Pada Agustus lalu, karya Beliau yakni Gurindam Duabelas mendapat sertifikat KIK (Kekayaan Intelektual Komunal) yang ditandatangi langsung oleh Menkumham Yosana Laoly.
KIK ini adalah sebagai bentuk Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) yang befungsi untuk menghindari klaim atau pengakuan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap Gurindam Duabelas.
Baca Juga: Kupat Tahu ‘Mang Dadan’ yang Tetap Eksis
Gelar Pahlawan Nasional kepada Raja Ali Haji diberikan pemerintah se pada 10 November 2004,semasa pemerintahan Susilo Bambang Yodhoyono.
Raja Ali Haji meninggal di Pulau Penyengat pada tahun 1873 dan dikebumikan di Komplek Pemakaman Engku Putri Raja Hamidah.***
