Mengenal Inner Child, Sebuah Jiwa Kanak-Kanak dalam Diri Kita

- 27 Desember 2022, 18:03 WIB
Ilustrasi Inner Child
Ilustrasi Inner Child /

PRIANGANTIMURNEWS – Inner child adalah sifat maupun sikap alamiah kekanak-kanakan seseorang yang masih muncul walau sudah dewasa. Walau kemunculannya tersebut spontan atau tidaklah lama.

Ada yang mengatakan bahwa karakter seseorang saat dewasa, itu terbentuk dengan sempurna dilihat dari masa kecilnya. Jika masa kecilnya bahagia, seseorang tersebut akan tumbuh menjadi sosok dewasa yang sempurna. Tetapi Jika sebaliknya, begitu pula hasil sebaliknya.

Jawaban atas pernyataan diatas tidaklah benar, faktanya seseorang masih dapat tumbuh dengan dewasa dilingkungan yang sulit. Bahkan pengalaman sulitnya tersebut mengantarkan pada kesuksesan.

Kasus inner child bukan berarti pengalaman buruk atau keras menghambat pertumbuhan, hal tersebut tergantung penerimaan seseorang atas pengalaman masa kecil.

Baca Juga: KPU Kota Tasikmalaya Sampaikan Tahapan Pemilu 2024 Dan Penambahan Dapil

Tetapi apabila disandingkan pada sebuah pengalaman buruk tersebut sebagai poin pemicu kasus, itu benar.

Singkatnya, inner child digambarkan sebagai bagian dari diri seseorang yang tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap kanak kanak.

Seolah bayangan, diri ini menjadi perwujudan masa lalu seseorang yang bersembunyi dalam dirinya, mengikat erat ingatan maupun emosi lampau.

Teori tersebut pertama kali diperkenalkan oleh psikoanalisa, Freud (1856-1939) yang menerangkan inner child sebagai mekanisme pertahanan diri ketika seseorang menghadapi stress atau ancaman dari lingkungan yang akan memicu munculnya mekanisme pertahanan diri.

Baca Juga: Pemain Persib Banyak Yang Hengkang!? Siapa Saja? Cek Faktanya

Hal tersebut juga bisa menyerap energy negatif seseorang yang berbuah pada perilaku maupun ucapan, sehingga seseorang dengan inner child kuat negatif akan mempengaruhi keputusan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

Lalu apa sebenarnya penyebab inner child terluka hingga dapat mempengaruhi perkembangan masa dewasa seseorang? Banyak sebabnya yang negatif disebabkan trauma pengalaman masa kecil, seperti :

1) Kehilangan Orangtua atau seseorang yang dicintai

2) Bullying atau diskriminasi atau perundungan

3) Kekerasan fisik, emosional, atau seksual

4) Pengabaian.

Baca Juga: Prediksi Laos vs Singapura Lengkap Dengan Head to Head, Skor dan Link Live Streaming Piala AFF 2022

5) Penyakit, atau luka kecelakaan yang serius

6) Perpecahan dan konflik

7) Bencana Alam

8) Terpisah dari keluarga

9) dan masih banyak

Namu perlu diketahui, inner child adalah salah satu komponen pembentuk karakter diri seseorang dimasa kecil.

Maka yang perlu dilakukan untuk mengatasinya tidak lain adalah pengendalian diri, yang diantaranya adalah seperti berikut :

Baca Juga: Kolam Renang Salah Satu Wisata Air di Tasikmalaya yang Paling Banyak Diserbu Pengunjung

1) Mengetahui jika setiap dari kita pernah mengalami masa kanak kanak, terlepas dari baik dan buruk dan dapat merasakan feeling dimasa tersebut

2) Menerima, dalam artian memahami bahwa itu terjadi karena suatu alasan yang akan membentuk kepribadian sekarang menjadi lebih baik.

3) Mendengarkan, layaknya seorang anak-anak, inner child dalam diri kita memiliki kehendak pula berupa rasa tak nyaman. Tanyakan pada diri kanak kanak itu, apa yang mereka mau?

4) Terkoneksi, memantapkan diri dengan jiwa kanak-kanak. Menyepakati rambu-rambu, serta mengambil langkah konkrit penyelesaian tahapan pribadi lebih baik.

Baca Juga: Sedang Enak Makan di Warteg, Seorang Warga Diancam Dua Pria Pakai Cerulit, Motornya Dibawa Kabur

5) Berdamai, dengan menjadikan pengalaman masa kanak kanak sebagai kekuatan yang akan menumbuhkan sifat seseorang yang lebih dewasa.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Frasa Talk: Inner Child oleh Dra. Yeti Widiati S dicatat ole


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah