Fenomena 'Victim Blaming' dalam Kasus Eksploitasi Perempuan di Indonesia

- 16 Januari 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi Victim Blaming yang dilakukan oleh sesama perempuan yang identik memiliki nurani yang sama dengan korban/orami
Ilustrasi Victim Blaming yang dilakukan oleh sesama perempuan yang identik memiliki nurani yang sama dengan korban/orami /

Salah satu contoh,di Indonesia tidak jarang terjadi kekerasan atau eksploitasi seksual baik terhadap anak atau perempuan pada umumnya.

Dilansir dari halaman Fisip Universitas Indonesia,banyak kasus eksploitasi terhadap perempuan Indonesia terjadi di Lembaga berbasis agama ini.

Kasus eksploitasi perempuan di institusi keagamaan cenderung oknum  pelaku eksploitasi tersebut berasal dari tokoh yang memilik kekuasaan lebih diatas korbannya.

Baca Juga: Nasib 75 Pegawai KPK, Politikus PDIP sebut Novel Baswedan Playing Victim

Posisi kuasa lebih tinggi dalam satu institusi akan menciptakan ruang dominan 'hasrat seksual' kepada korbannya yang lemah.

Banyak kasus eksploitasi perempuan dari oknum di  Lembaga Keagamaan tidak terungkap. Lelaki hidung belang yang berposisi oknum pelaku yang identik dengan pemuka agama. Dalam masyarakat,posisi ini melekat bahwa oknum pemuka agama adalah pribadi yang baik dan jauh dari hal-hal tercela.

Status sebagai oknum tokoh agama yang mempunyai ilmu agama mumpuni membuat pelaku dihormati dan disegani. Akibatnya, perempuan yang menjadi korban dari eksploitasi seksual tersebut tak jarang oleh pihak tertentu malah menjadi pihak yang disalahkan.

Baca Juga: Sadis! Begini Kronologi dan Motif Pelaku Pembunuhan Seorang Perempuan Muda di Pagerageung Tasikmalaya

Dari fenomena tersebut,munculah istilah 'Victim Blaming'. Maksud dari 'Victim Blaming' adalah korban yang akhirnya disalahkan dari suatu kasus kejahatan.

Fenomena 'victim blaming' sebenarnya merupakan reaksi yang umum terjadi di masyarakat. Reaksi ini bisa terjadi baik disengaja ataupun tidak disengaja.

Halaman:

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Fisip Universitas Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah