Fenomena 'Victim Blaming' dalam Kasus Eksploitasi Perempuan di Indonesia

- 16 Januari 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi Victim Blaming yang dilakukan oleh sesama perempuan yang identik memiliki nurani yang sama dengan korban/orami
Ilustrasi Victim Blaming yang dilakukan oleh sesama perempuan yang identik memiliki nurani yang sama dengan korban/orami /

Baca Juga: Dua Perempuan Ibu dan Anak Ditangkap Satnarkoba Polrestabes Bandung, Edarkan Ekstasi

Selain itu, fenomena victim blaming di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya 'patriarki'. Budaya ini menganggap hubungan tidak setara antara laki-laki dan perempuan.

Dalam budaya ini posisi laki-laki di klaim lebih dominan dan lebih berpengaruh daripada perempuan. Efek dari budaya ini menimbulkan laki-laki lebih menuntut rasa hormat dan kepatuhan dari perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Sikap victim blaming di masyarakat Indonesia membuat korban mengalami penderitaan ganda: telah di eksploitasi dan kemudian disalahkan! Disadari atau tidak,sikap victim blaming secara tidak langsung akan membangun masyarakat yang mengabaikan hak dan keamanan perempuan.

Baca Juga: Jadi Viral Karena Marselino Ferdinan! Perempuan Cantik Kamboja OTW Indonesia! Benarkah?

Ironisnya lagi mayoritas pelaku victim blaming adalah perempuan juga. Sementara pelaku akan terus tebar pesona dan mencari perempuan-perempuan lainnya untuk melakukan aksi tak senonoh berikutnya.

Fenomena victim blaming (menyalahkan korban) akan terus bergulir sebelum mereka disadarkan oleh salah satu anggota keluarganya mengalami hal serupa dengan korban eksploitasi.***

Halaman:

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Fisip Universitas Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah