PRIANGANTIMURNEWS -Aksi demo ribuan guru honorer di Garut, Jawa Baratdi di depan Kantor DPRD pada Jumat 14 Juni 2024 ricuh.
Pemicu kericuhan akibat guru honorer sakit hati dan terluka dengan sikap dan kalimat yang dilontarkan Ketua DPRD Garut.
Saat terjadi demi itu, di tengah aksi tersebut, Ketua DPRD Garut melontarkan kata “narangis sing sae nya” (menangis yang bagus ya) ternyata melukai perasaan para honorer guru.
Baca Juga: Polres Tasikmalaya Kota Melakukan Bedah Rumah Warga Tidak Layak Huni, Sambut HUT Bhayangkara ke 78
Diketahui dalam aksi unjuk rasa itu, mereka meminta agar pemerintah daerah kembali membuka penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Pasalnya, masih ada 2.000 orang guru honorer di Garut yang belum diangkat.
Saat menyuarakan permintaannya itu, tiba-tiba aksi unjuk rasa ribuan guru honorer di Garut berubah anarkis. Massa merangsek masuk ke halaman Kantor DPRD dengan cara menjebol pintu gerbang kantor.
Hal itu diduga dipicu oleh kalimat yang dilontarkan Ketua DPRD Garut terhadap peserta aksi guru perempuan yang menunggu di pintu masuk Sekretariat Dewan.
Baca Juga: Kelulusan Ujian Berkala Beladiri, Syarat Anggota Polisi yang Mau Naik Pangkat
Selain menjebol pintu gerbang, peserta unjuk rasa juga terlibat aksi dorong dengan aparat kepolisian dan petugas Satpol PP.
Para peserta aksi berniat masuk ke Ruang Rapat Paripurna DPRD dengan tujuan menyampaikan aspirasi langsung kepada wakil rakyat.