Ketidakwarasaan itu perlu dipertahankan untuk menjaga keseimbangan hidup

- 11 November 2020, 19:03 WIB
Seorang gadis dan kebebasan.
Seorang gadis dan kebebasan. /Pixabay.com/

PRIANGANTIMURNEWS-
Sewaktu-waktu cobalah jalan dipinggir pantai tanpa membawa beban apapun. Lupakan sejenak tumpukan daftar masalah untuk sementara.

Rasakan bagaiamana angin menyapa kita dengan tenang, gemuruh ombak yang meneriakan asanya, dan hamparan wisatawan. Lihat mereka yang pergi liburan.

Membawa kesenangan dan meninggalkan kesedihan. Perhatikan mereka satu-satu, dimana kamu adalah salah satu orang yang berjalan sendirian, dan jangan lupa niatkan bukan untuk liburan. Tapi, hanya untuk jalan-jalan aja.

Baca Juga: 5 Kegiatan Produktif Yang dapat dilakukan di walupun Rumah Aja

Memperhatikan angin walaupun tak terlihat, merekam gemuruh ombak dan menyaksikan orang berbahagia. Bagaiamana respon mereka terhadap indahnya samudera biru, hanya tersenyum atau bersyukur.

Melakukan hal ini bukan berarti kita gila dan bereksperimen. Ada landasan yang sebenarnya harus kita ingat saat sendirian, yaitu masih waras kah kita hidup.

Cobalah perhatikan orang-orang yang datang hanya untuk liburan dan meninggalkan pekerjaan. Menjadi acuan mereka bahwa akan menghilangkan rasa penat dari keseharian mereka yang terus berulangkali.

Sekarang coba lihat dirimu, hari ini dan detik ini. Bayangkan saja sekarang sedang berada di pantai dewata, tetap pada konsep awal, kamu jalan sendirian. Kamu akan merasa waras jika tujuanmu ke pantai hanya untuk berlibur, sedetik menghilangkan masalah dan beban pikiran. Tapi apa yang terjadi jika tujuanmu hanya untuk meditasi. Tidak, bukan duduk merem sambil mendengarkan musik syahdu.

Hanya sekedar jalan kaki untuk menyatukan kembali ketidakwarasan kamu. Lantas apa yang bisa kita ambil jika hanya menambah beban.

Padahal yang kita lakukan sendirian itu adalah bentuk rasa syukur atas ketidakwarasan kita yang menyeimbangkan pikiran negatif dan positif kita. Apa bentuk nyata yang kita lihat.

Kamu bisa belajar pada angin yang bekerja untuk kita tetap hidup, tanpa liburan, tidur dan makan. Apa jadinya lautan tanpa ombak, jika orang pintar bilang hasil dari angin.

Langit biru dan terik matahari bekerja, untuk alam semesta, menumbuhkan banyak manfaat untuk kita semua. Lihatlah wisatawan yang mencari ketenangan dalam dirinya untuk menghilangkan stresnya yang berulang setiap hari.

Jika kamu hanya fokus pada masalah-masalah kebenaran dalam hidup, selama masih hidup, itu sangat sulit untuk didapatkan. Dunia ini sarana opini, bukan kebenaran yang abadi.

Maka ketidakwarasan kamu meski dijaga, untuk keseimbangan. Ya miminal liburan tak mandi seharian, lupa balas pesan ke pasangan, minta perpanjang bayar hutang. Kamu bebas kok, hidup ini soal mengatur ritme.

Bagaimana hidup ini tetap ada dalam keseimbangan. Namun, tetap saja hidup ini punya aturan. Tinggal bagaimana manusia mengambil panutannya, secara agama, hukum dan turunan keluarga.

Dengan menjaga ketidakwarasan kita, keseimbangan berpikir pun berlaku bebas. Tidak sengaja berpikir seperti ini, karena ketidakwarasan yang terjadi.

Layaknya, wisatawan yang datang ke tempat liburan. Mereka datang dengan keadaan waras. Tiba berlibur , mereka akan lupa segalanya, lupa akan apa yang mereka kerjakan sebelumnya, padahal waktu itu berputar sama.

Dari hari ke hari mereka akan mengerjakan sesuatu hal yang sama berulangkali. Hanya saja mereka tidak menyadari telah kehilangan kewarasan. Sudah pada titik puncak, dimana kita harus waras kembali.

Pulanglah, rumah menunggu badanmu. Keluarga menanti kehadiranmu. Berlibur hanya menyeimbangkan pikiran positif kita yang telah di nodai oleh kotoran amarah, stres dan cepe akibat konflik batin.

Hanya sebagian orang yang sampai pada pemikiran seperti ini. Menjaga keseimbangan dengan ketidakwarasan, bukan berarti tidak mengontrol pikiran kita. Berperilaku seimbang untuk tetap hidup waras.

Tidak membenarkan yang tidak akan pasti kita capai. Terus bahagia dan terus hidup tenang. Tinggal bagaimana kita mengatur ritme hidup.

Memilih antara ketenangan batin dan kebahagiaan. Pilihan itu adalah jalan hidup yang bisa kita ubah.***

Editor: Agus Kusnanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x