PRIANGANTIMURNEWS - Kabar duka datang dari Madinah. Seorang jemaah calo haji Indonesia meninggal di Madinah.
Jemaah calon haji Indonesia yang meninggal berasal dari Embarkasi Padang (PDG 04).
Dengan demikian sampai saat ini sudah ada dua jemaah yang meninggal dunia.
Baca Juga: Pencuri Bersenjata Api Melepaskan Tembakan pada Warga yang Memergoki Aksinya
Almarhum bernama Bangun Wahid Lubis (59), menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) King Fahd Madinah.
Sebelum seorang jemaah asal Jakarta meninggal dunia saat berada di Bandara Madinah.
Dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Kepala Daker Madinah, Amin Handoyo, sebelumnya baru saja melaksanakan ibadah salat Asar dari Masjid Nabawi. Saat kembali ke hotel di sektor 2 yang bersangkuatan kemudian pingsan.
Baca Juga: Tahanan Polrestabes Medan Tewas dalam Penjara dan Dipaksa Masturbasi Pakai Balsem
Dia kemudian mendapatkan pertolongan pertama dari pihak kesehatan. Setalah itu dilarikan ke rumah sakit King Fahd.
Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada 17.40 waktu setempat.
Amin menjelaskan saat ini sertifikat kematian (COD) yang bersangkutan sudah keluar. Disebutkan bahwa kematian karena penyakit jantung.
"Saat ini kami sedang mengurus proses pemakamannya dengan muassasah. Untuk pemakamannya bisa disaksikan keluarga," kata Amin.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERUNGKAP: Orang Ini Yang Sebenarnya Masuk TKP di Tanggal 19, Ada Aparat dan Paket juga
Terkait hak yang diperoleh, Amin mengatakan bahwa yang bersangkutan akan mendapatkan asuransi dari pihak Indonesia. Namun, dia belum mengetahui besarannya.
"Untuk asuransi ini nanti menunggu surat dari KJRI. Sertifikat itulah yang nantinya menjadi dasar untuk pembayarannya," ujarnya.
Selain itu, yang bersangkutan juga akan mendapatkan badal haji. Hal itu sudah menjadi kewajiban pemerintah dan akan dilakukan oleh petugas yang telah berhaji.
Baca Juga: Setibanya Jenazah Eril di Tanah Air Polri Akan Mengawal Hingga Proses Pemakaman, Simak Penjelasannya
Amin mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatannya.
Dia pun meminta jemaah tidak berjalan diri jika kondisinya tidak mendukung.Apalagi penyelenggaraan puncak haji masih lama.*** (Moh Arief Gunawan/Pikiran Rakyat)