KBRI Ankara: 123 WNI Berhasil Dievakuasi, Seorang Ibu Meninggal Bersama Bayinya

9 Februari 2023, 10:33 WIB
Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal (kiri) tengah menyampaikan arahan kepada korban terdampak bencana gempa Turki saat evakuasi 123 WNI /Antara/


PRIANGANTIMURNEWS - Sebanyak 123 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi. Namun seorang ibu bersma bayinya meninggal dunia.

Laporan tersebut disampaikan oleh Lalu Muhammad Iqbal, Duta Besar RI untuk Turki yang turut melakukan evakuasi terhadap WNI yang terdampak gempa Turki berkekuatan 7,8 Magnitudo.

Dalam laporan sebelumnya 104 WNI berhasil dievakuasi, hingga saat ini total sudah bertambah sebanyak 19 orang. Termasuk di antaranya dua warga berkebangsaan Malaysia dan satu warga berkebangsaan Myanmar.

Baca Juga: Dengan Sekali Sentuh, Mahasiswa Ini Bantu Selamatkan Mobil Pedagang Tahu Bulat yang Terbakar

Iqbal menyampaikan bahwa tim evakuasi WNI terdiri dari bagian Konsuler Pelindung WNI, Atase Pertahanan dan Perbinlu yang merupakan pejabat Badan Intelijen Negara.

Evakuasi dilakukan di empat titik yang paling terdampak akibat gempa yang terjadi pada 6 Januari 2023 tersebut.

Pasca evakuasi tersebut, Iqbal meminta para korban untuk segera mengabari keluarga mereka di Indonesia yang tentunya khawatir atas keselamatannya.

"Alhamdulillah, sesuai perintah Presiden melalui Menlu RI, tim KBRI telah tiba titik lokasi gempa untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang terdampak ke Ankara," ucap Iqbal.

Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Turki Tembus Angka 12 Ribu , Jadi Guncangan terparah Kedua Sejak Tahun 1999

Ayu Fira, WNI yang berasal di Provinsi Hatay yang menjadi lokasi terdampak korban jiwa yang sangat banyak sempat tak dapat dihubungi. Namun akhirnya sudah ditemukan selamat.

Laporan tersebut disampaikan oleh Bondet Suryonurwendo, Sekretaris 3 Perlindungan WNI KBRI Ankara yang melakukan evakuasi ke wilayah Hatay.

"Alhamdulillah setelah melakukan pelacakan ke lokasi tempat tinggal, Ibu Ayu Fira dan anaknya sudah kami temukan dalam keadaan selamat," ungkap Bondet.

Namun laporan otoritas setempat ke tim KBRI menyampaikan bahwa salah satu korban Ibu rumah tangga yang tak bisa dihubungi sejak kemarin ternyata telah meninggal.

Baca Juga: Cipak Koceak Garut, Pedasnya Membara di Mulut! Pelopor Pertama di Indonesia?

Korban jiwa tersebut atas nama Nia Marlinda berasal dari Bali. Meninggal bersama dengan bayinya yang baru berumur satu tahun, beserta suaminya yang merupakan warga Turki.

Otoritas menemukan Nia tertimbun reruntuhan rumahnya di Provinsi Kahramanmaras yang merupakan pusat gempa Turki.

Berita duka tersebut telah disampaikan kepada pihak keluarganya di Bali.

Namun, sampai saat ini dilaporkan Kombes Budi Wardiman selaku Ketua Tim Evakuasi KBRI Ankara bahwa masih ada dua orang WNI yang merupakan pekerja spa tidak dapat dihubungi hingga saat ini.

Simpul masa relawan coba dikerahkan, serta bantuan pihak otoritas setempat dan relawan sekitar pun akan turut membantu WNI yang tak dapat dihubungi tersebut.

Baca Juga: Diadang Isu Resesi dan Ekonomi Tak Menentu, Cari Tahu E-Commerce Apa No.1 Pilihan Penjual  

Tersiar kabar juga bahwa ada WNI yang meninggal di Provinsi Gaziantep menurut berita Harian Fajar. Namun KBRI sampai saat ini belum melakukan konfirmasi.

Konfirmasi dilakukan oleh Fitriyani, Sekretaris Pertama Penerangan KBRI Ankara kepada wartawan Harian Fajar. Namun sampai saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut.

“KBRI sudah menghubungi wartawan Harian Fajar yang menulis berita mengenai warga Sulawesi Selatan korban gempa yang meninggal di Gaziantep, namun permintaan konfirmasi kami tidak dijawab,”***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler