PRIANGANTIMURNEWS - Polisi Israel serang jamaah Masjid Al-Aqsa di Palestina di tengah bulan suci Ramadhan.
Para Polisi Israel tersebut melemparkan granat, menangkap dan menembak warga Palestina pada Rabu dini hari, 4 April 2023.
Saksi-saksi Palestina mengatakan pasukan Israel menggunakan kekerasan yang sangat berlebihan. Dengan melempar granat kejut dan menembak gas air mata yang menyebabkan jamaah Palestina terluka dan sesak napas.
Baca Juga: Daftar Pemain yang Absen Pada Laga Persebaya vs Persija Hari ini, Lengkap Link Live Streaming
Bulan Sabit Merah (tim medis) Palestina melaporkan beberapa jemaah alami luka cedera, tetapi tidak memberi rincian berapa banyak orang yang terluka.
Dilaporkan pula dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Israel mencegah para petugas medis mencapai Al-Aqsa.
“Saya sedang duduk di kursi membaca (Al-Quran), Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya,” ujar seorang nenek sambil menangis.
Sementara dari pihak Polisi Israel beralasan menyampaikan bahwa mereka terpaksa masuk karena seorang 'Aggregator Bertopeng' yang mengunci diri di masjid.
Baca Juga: Enam Manfaat Mengkonsumsi Puding, Salah satunya Menstabilkan kadar Kolestrol
“Ketika polisi masuk, mereka dilempari batu dan kembang api ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar agitator,” ungkap pernyataan polisi Israel.
Serta menambahkan bahwa kaki salah satu petugas polisi Israel terluka karena serangan itu. Perlu diketahui ketegangan telah meningkat di Palestina Timur dan Tepi Barat, terutama menjelang bulan suci Ramadhan.
Ada kekhawatiran akan kekerasan lebih besar akan terjadi saat festival keagamaan penting. Termasuk hari penting di bulan puasa Ramadhan dan hari Paskah Yahudi yang akan segera bertemu.
Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan terbaru terhadap jemaah mereka, dengan menggambarkan sebagai kejahatan besar.
Baca Juga: KPK Resmi Menahan Mantan Ditjen Pajak Rafael Alun, Diduga Menerima Gratifikasi
Hal tersebut disampaikan oleh Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
“Kami memperingatkan pendudukan agar tidak melintasi garis merah di tempat-tempat suci, yang akan menyebabkan ledakan besar,” ungkap Nabil.
Kementerian luar negeri Mesir, menyerukan penghentian segera serangan yang dilakukan secara terang-terangan oleh Israel terhadap jemaah Al-Aqsa.
Konfrontasi di Al-Aqsa, adalah perebutan tempat suci ketiga dalam Islam atau situs paling suci dalam Yudaisme yang disebut sebagai Temple Mount.
Baca Juga: Hasil Laga Babak Pertama malam ini Persib vs Persis Solo, Imbang dengan Skor 1-1
Telah memicu perang lintas batas yang mematikan antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza beberapa tahun silam, terakhir di tahun 2021.
Hamas mengutuk serangan terakhir sebagai kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meminta warga Palestina di Tepi Barat untuk pergi secara massal ke Masjid Al-Aqsa untuk mempertahankannya.
Setelah penyerangan di Al-Aqsa, beberapa roket ditembakkan dari Gaza utara ke Israel. Tentara Israel mengatakan setidaknya lima roket dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Di sekitar kota Sderot di Israel selatan dan empat lainnya jatuh di daerah tak berpenghuni. Di Gaza, puluhan demonstran turun ke jalan semalaman serta membakar ban.
“Kami bersumpah untuk membela dan melindungi masjid Al-Aqsa,” teriak para demonstran
Orang Palestina melihat Al-Aqsa sebagai salah satu dari simbol nasional umat Islam yang harus dipertahankan
Namun, mereka takut akan perambahan lambat oleh kelompok Yahudi seperti yang terjadi di Masjid Ibrahimi (Gua Para Leluhur) di Hebron. Dimana setengah dari Masjid Ibrahimi diubah menjadi sinagoga setelah tahun 1967.
Warga Palestina juga khawatir dengan gerakan sayap kanan Israel yang ingin menghancurkan struktur Islam di kompleks Masjid Al-Aqsa dan membangun kuil Yahudi.***
Baca Juga: Inilah Penyebab Bansos Anda Tidak Cair, Simak Penjelasannya!