Ternyata Paham Selibat Adalah Bagian Tradisi Masyarakat Tibet Loh! Apa Itu? Ini Ulasannya

30 April 2023, 07:41 WIB
Foto seorang biksu Tibet/selibat jadi pilihan tradisi masyarakat Tibet/Freepik// /


PRIANGANTIMURNEWS - Mayoritas penduduk dari Provinsi RRT (Republik Rakyat Tiongkok) adalah beragama Budha.

Salah satunya daerah otonom di Tiongkok yaitu Tibet, yang juga berada pada bagian utara Gunung Himalaya.

Mayoritas dari penduduk di wilayah itu beragama Buddha. Kehidupan para Biksu di sana tampak damai dan tidak terikat oleh gemerlap duniawi.

Baca Juga: Update Transfer Liga 1 BRI: Jeremy Menez OTW Persik Kediri, RANS Nusantara FC Rekrut Nurhidayat

Namun, seperti diketahui para Biksu di wilayah Tibet, hidup sendiri atau menjadi bujangan seumur hidup adalah pilihan.

Para Biksu di wilayah Tibet umumnya mengikuti ajaran Budha secara mendalam dan mempraktikkan meditasi secara intensif sebagai bagian dari jalan Rohani mereka.

Untuk mencapai tujuan ini, Biksu Tibet menjalani hidup selibat (sebuah gaya hidup tanpa pernikahan) yang dilakukan atas alasan agama atau spiritual.

Menurut pandangan dan kepercayaan agama Budha khususnya teravada, selibat ini dikenal dengan sebutan brahmacarya (praktik menghindari aktivitas seksual) untuk menjalani kehidupan moral sebagai cara untuk mengakhiri penderitaan dan mencapai kebebasan.

Baca Juga: Manchester United vs Aston Villa di Liga Inggris: Jadwal, Pratinjau, Head to Head, Prediksi Skor

Yang menjadi perhatian, paham selibat ini tidak hanya dilakukan oleh para Biksu saja, tetapi juga menjadi sebuah pilihan bagi masyarakat Budha biasa.

Bagi mereka yang telah disumpah untuk menjalankan kehidupan suci dan meninggalkan kehidupan berumah tangga dengan menjadi seorang biksu, maka mereka akan hidup selibat selama mereka masih menjadi seorang biksu

 

Sedangkan bagi mereka yang awam atau tidak melalui proses sumpah, dapat menjalankan praktik ini dengan menghindari aktivitas seksual hanya pada waktu tertentu saja.

Diberitakan pula ada hal yang biasa dan sudah menjadi tradisi bagi sebagian keluarga di wilayah Tibet, yaitu selalu mengirimkan salah satu putra dari mereka yang masih kecil dikirim ke biara untuk menjadi biksu selibat seumur hidup.

Baca Juga: PSG vs Lorient di Ligue 1: Jadwal, H2H, Pratinjau, Prediksi Skor

Putra dari keluarga mereka yang dikirim adalah anak laki-laki yang telah berusia antara 7 atau 8 tahun.
Tidak lama setelah para biksu kecil memulai kehidupan sekolah setikahnya di biara, mereka perlu melayani mentor atau guru mereka selama 3 tahun.

Intinya, selibat atau hidup melajang seumur hidup adalah pilihan yang diambil oleh para Biksu Tibet dan disetujui oleh keluarga mereka masing-masing, dengan tujuan sebagai bentuk pengorbanan dan kesetiaan mereka terhadap agama dan praktik spiritual mereka.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: intipseleb.com

Tags

Terkini

Terpopuler