Lautan Aksi Palestina Banjiri Dunia: Muslim, Kristen Hingga Yahudi Kecam Genosida Israel

21 Oktober 2023, 07:26 WIB
Aksi bela Palestina membanjiri Dunia - Kondisi protes warga Prancis memuncak terhadap 'Genosida' yang dilakukan Israel. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Dunia saat ini dibanjiri lautan aksi bela Palestina, lintas etnis dan bahkan lintas keyakinan.

Genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel telah memakan korban jiwa sebanyak 4.137 per Jumat, 20 Oktober 2023.

Laporan yang Menteri Kesehatan Palestina, menunjukkan korban rata-rata adalah anak-anak, wanita dan lansia.

Baca Juga: Israel Upayakan Penutupan Stasiun Berita Al Jazeera: Media Massa Jujur yang Mengancam

Bahkan fasilitas pendukung seperti rumah sakit, apartemen, toko makanan, bank, dan bahkan kantor berita menjadi target serangan Israel yang membabi buta.

Banyaknya pelanggaran perang dan genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel pada warga tak bersalah, menimbulkan kemarahan dan kecaman besar di seluruh Dunia.

Mayoritas aksi bela Palestina dengan skala besar datang dari negara-negara mayoritas Muslim. Sementara aksi yang jauh lebih panas juga muncul di negara-negara yang pemerintahannya Pro-Israel.

Baca Juga: Peta Pengakuan Palestina dan Israel Sebagai Negara oleh ASEAN

Tidak hanya itu, pergolakan Internal Israel sendiri terjadi antara mereka yang menyebut dirinya Yahudi dengan Zionis Israel.

Yordania, Turki, dan Mesir menjadi tiga negara yang penduduknya melakukan aksi solidaritas Palestina dengan skala yang sangat besar.

Di Yordania, sebagian besar penduduknya juga memiliki darah Palestina. Dari peristiwa pengusiran Nakba, banyak warga palestina yang mengungsi ke Yordania.

Baca Juga: 11 Jurnalis Meninggal di Palestina, Media Israel Kecam Penggambaran Negaranya Sebagai Teroris

Fakta ini yang mengumpulkan 6.000 pengunjuk rasa berkumpul di Kota Amman, dan beberapa diantaranya protes mengepung Kedutaan Besar Israel di Yordania.

Demonstran Yordania menyerukan yel-yel yang mendukung Hamas dan Palestina dengan bunyi 'Kami adalah tentara kalian'.

Sementara di Turki, sebanyak 2.000 warganya berkumpul di depan Masjid Beyazit Istanbul.

Baca Juga: Bocah Palestina-Amerika Umur 6 Tahun Ditikam hingga Tewas, Dampak Perang Hamas dan Israel

Aksi diwarnai dengan pembakaran patung Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, dan pengibaran bendera Palestina.

Juga spandung dengan tulisan 'Hentikan Genosida' atau 'Israel adalah Teroris'.

Sementara di Mesir, aksi bela Palestina diwarnai dengan kritik kepada negara-negara teluk termasuk pemerintah Mesir sendiri.

Baca Juga: Israel Bom RS Indonesia, DPR RI Minta Pemerintah Ambil Sikap

Demonstran yang berkumpul di depan Masjid Al Azhar meneriaki yel-yel 'Dimana tentara Arab?'

Mengkritik pemerintah Mesir yang saat ini masih ragu untuk membuka pintu Perbatasan Rafah (Mesir-Palestina) secara leluasa.

Serta menyerukan negara-negara arab agar besatu untuk menuntut tindakan militer Israel, karena saat ini adalah momen yang tepat.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh salah satu pengunjuk rasa bernama Mohammed Gomaa di Kairo, Mesir.

Baca Juga: 200 Warga Palestina dan Staf Lokal MER-C Tewas, Dampak Serangan Brutal Israel, Ini Kata Kepala MER-C!

"Palestina adalah satu-satunya yang menyatukan suara kita! Jika negara-negara Teluk tak mengirimkan bantuan," ungkap Gomaa.

"Setidaknya mereka berhenti untuk mengirimkan minyak dan gas! Minimal itulah yang seharusnya mereka lakukan," tegasnya.

Begitu pula yang terjadi di Maroko dan Tunisia, Irak, dan bahkan Iran yang merupakan musuh bebuyutan AS.

Masyarakat tumpah di pusat kota dan menyebut bahwa Teroris sebenarnya adalah Israel dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Blokade Gaza! Israel Langgar Hukum Internasional, dengan Libatkan Warga Tak Bersalah

Begitu pula negara Asia Tenggara, khususnya Asia dan Malaysia. Aksi datang dari seluruh penjuru negara, dan aksi diwarnai pembakaran bendera Israel dan PM Israel.

Aksi juga pecah dan memanas di negara Pro-Israel seperti AS, Inggris, Australia, Prancis, Jerman dan bahkan India.

Aksi di negara tersebut memanas, karena diwarnai dengan aksi pro-Israel. Dimana tak sedikit berujung pada tensi yang memanas antara pendukung aksi.

Baca Juga: RAMAI! Palestina Luncurkan Serangan Hamas ke Israel: 250 Orang Tewas, Pemicunya Karena Ini

Umat Kristen di Inggris, Prancis, Australia dan AS juga bahkan mengecam Israel setelah Rumah Sakit Baptis di Palestina hancur oleh serangan udara Zionis.

Mereka menyerukan bahwa dan menuliskan kalimat 'tidak perlu menjadi muslim, cukup menjadi Manusia untuk membela Palestina'.

Sementara beberapa umat Yahudi Pro-Palestina yang berdomisili di luar Israel bergabung dengan barisan aksi peduli Palestina.

Baca Juga: 172 Warga Palestina Dibunuh Israel Sejak Awal 2023, Salib Angka Kematian Tahun 2022

Demo dan desakan pada pemerintahan Zionis Israel juga muncul di Internal negaranya.

Mereka menyerukan PM Israel agar mundur dan ketidaksetujuan untuk melakukan eskalasi kekerasan di Palestina.

Hingga saat ini dilaporkan sebanyak 13.300 warga Palestina terluka, dan lebih dari 1.000 warga telah hilang.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Reteurs

Tags

Terkini

Terpopuler