Qatar Tolak Komentari Kemungkinan Pertukaran Sandera: Masih Menunggu Tanggapan Israel

22 November 2023, 06:19 WIB
Poster-poster warga Israel yang disandera di Jalur Gaza, Palestina memenuhi dinding jalanan di Tel Aviv, Israel.  /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Qatar menolak mengomentari lebih dalam laporan tentang kesepakatan pertukaran sandera antara Palestina-Israel dalam kesempatan apa pun.

Setidaknya, Qatar hanya akan mengumumkan perkembangan tersebut saat ketika pengumuman resmi telah dibuat dari kedua belah pihak.

Pernyataan yang menolak mengomentari pertukaran sandera sebagai salah satu upaya untuk gencatan senjata itu.

Baca Juga: Ancaman Keras Qatar Jika Isarel Terus Serang Gaza Palestina

Disampaikan Qatar pada Selasa, 21 November 2023 oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majid al-Ansari.

"Kami tidak dapat mengumumkan perkembangan apapun sampai perjanjian ini diselesaikan dan pengumuman resminya dibuat," ungkap Majid.

Qatar hingga saat ini masih menunggu tanggapan dari Israel, terkait gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Baca Juga: Dari 14,6 Juta Nasabah PNM , Sri Asal Kediri Jatim Jadi Inspirasi Sampai ke Qatar

Majid al-Ansari mengatakan bahwa Doha telah menyampaikan proposal gencatan senjata kepada Israel pada Selasa dini hari.

Usulan akhir tersebut adalah tindak lanjut dari perundingan yang telah berjalan selama berminggu-minggu.

Di sisi lain dari pihak Israel, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melaporkan kemajuan dalam mencapai kesepakatan tersebut pada Selasa pagi.

Baca Juga: Seorang Dokter di RS Al Shifa Memberikan Kesaksian Terkait Pasukan Israel Masuk ke Dalam RS

Lembaga penyiaran publik Israel, KAN melaporkan bahwa Qatar, mungkin akan mengumumkan gencatan senjata di Gaza.

Dimana pertukaran tahanan akan dilakukan antara pihak Palestina dan Israel, mungkin akan terjadi.

KAN mengatakan dengan lebih rinci bahwa, perjanjian tersebut akan segera diselesaikan dan Qatar mungkin akan mengumumkan persyaratannya pada Selasa malam.

Baca Juga: 15.000 Bayi Palestina akan Lahir di Gaza saat Genosida Israel: Rata-Rata Kembar!

Saat ini proses masih berada dalam tahap kesepakatan yang telah diajukan melalui proposal gencatan senjata oleh Qatar terhadap israel yang juga berisi pertukaran sandera.

Hamas dilaporkan menahan sedikitnya 239 warga Israel, sebagian kecil dari mereka dibebaskan atas jaminan dan alasan kemanusiaan.

LAPORAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALESTINA

Serta diantara mereka dilaporkan ada yang tewas akibat serangan IDF (tentara Israel) yang membabi buta di Gaza.

Baca Juga: Rektor UIN Ar-Raniry Desak Boikot Semua Produk Israel dan Negara yang Mendukungnya

Saat ini korban meninggal warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 14.128 orang, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

“Para korban termasuk lebih dari 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan,” ungkap Kemenkes Palestina.

Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel sekitar 1.200, menurut angka resmi.

Laporan penembakan artileri juga datang dari wartawan Al Jazeera: Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis tentang Rumah Sakit Indonesia, di Gaza utara.

Baca Juga: Al Jazeera Jawab Tuduhan Israel Terhadap RS Indonesia: Bukan Terowongan Hamas, Itu Reservoir Air!

“Penembakan artileri yang terus-menerus dan berkelanjutan. Staf medis telah menjadi sasaran dan dibunuh dalam serangan terbaru," ungkap Mahmoud

“Sebagian besar fasilitas rumah sakit hancur,” tambah Mahmoud.

“Dalam beberapa hari terakhir kita tahu rumah sakit terpaksa menggali kuburan massal di halaman," sambungnya.

Baca Juga: Suporter Tidak Boleh Bawa Simbol Palestina Ataupun Israel, di Piala Dunia U-17

"Hanya untuk menguburkan sejumlah besar orang yang tewas akibat pemboman dan serangan udara yang terus berlanjut terhadap rumah sakit tersebut,” akhirinya.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler