PRIANGANTIMURNEWS- Penyelidikan skala penuh terhadap kematian Gunung Meron serta lusinan cedera yang tertinggal pada pemerintahan sebelumnya diantara perseteruan Yahudi ultra-Ortodoks dan politisi oposisi merupakan bencana sipil paling buruk di negara Israel.
Dilansir Reuters pada Minggu, 20 Juni 2021, pemerintah baru Israel menyetujui penyelidikan resmi perihal penyerbuan yang terjadi pada bulan April dan menewaskan 45 orang di situs ziarah Yahudi lama.
Dilansir Middle East Monitor pada Minggu, 20 Juni 2021, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett membentuk komisi penyelidikan negara setelah seminggu dilantik.
Baca Juga: 5 Tips Sehat Untuk Para Pecinta Makanan Pedas
“Tidak dapat membawa kembali mereka yang telah pergi, pemerintah dapat melakukan segalanya untuk mencegah kerugian yang tidak perlu di masa depan,” ungkap Naftali dalam pidato yang dilansir Middle East Monitor pada Minggu, 20 Juni 2021.
Penyelidikan ini tentunya akan membantu perlindungan terhadap acara-acara massa di Israel, terutama yang mempunyai situs suci agama Islam, Kristen, dan Yudaisme.
Makam yang berada di lereng bukit Galilea dari orang bijak pada abad ke-2 Rabi Shim Bar Yochai dipadati olah para Yahudi ultra-Ortodoks pada 30 April untuk acara festival Lag B’Omer tahunan.
Baca Juga: Amerika Serikat Memberi Peringatan Tentang Pembicaraan Nuklir Iran Tidak Berakhir Terbuka
Meskipun jumlahnya lebih rendah dari tahun sebelumnya, tetapi masih di luar perizinan pembatasan Covid-19.