'Kami membutuhkan lebih banyak senjata untuk negara kami.'
Permohonan untuk dievakuasi
Para pemimpin Uni Eropa bertemu dengan Zelensky di Kyiv pada hari Jumat ketika muncul berita tentang serangan yang menghancurkan di stasiun Kramatorsk. Ke-52 korban termasuk lima anak-anak.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menuduh Rusia berada di balik 'kekejaman yang mengerikan' di Kramatorsk, dan Prancis mengutuk serangan itu sebagai 'kejahatan terhadap kemanusiaan'.
Baca Juga: Ramai Tagar 'STM Bergerak' Pelajar Diimbau Tak Ikut Aksi Demo 11 April 2022
Moskow membantah bertanggung jawab atas serangan roket, yang juga melukai 109 orang, menurut hitungan resmi terbaru.
Ketika pasukan Rusia berkumpul kembali di timur dan selatan Ukraina, pejabat setempat mendesak penduduk untuk melarikan diri sebelum terlambat.
Walikota LysychanskOlekandr Zaikatimur pada hari Sabtu meminta warga untuk mengungsi sesegera mungkin karena penembakan terus-menerus oleh tentara Rusia.
'Ini menjadi sangat sulit di kota, peluru musuh sudah beterbangan,' kata Zaika dalam pesan video.
Sementara kota itu memiliki persediaan bantuan kemanusiaan, ia menambahkan, 'itu tidak berarti itu akan menyelamatkan hidup Anda jika peluru musuh tiba'.
Stasiun Kramatorsk berfungsi sebagai pusat evakuasi utama bagi para pengungsi dari beberapa bagian wilayah Donbass timur yang masih berada di bawah kendali Ukraina.