FBI Mengungkapkan Rencana Simpatisan ISIS Untuk membunuh Mantan Presiden AS George W Bush

- 25 Mei 2022, 19:02 WIB
FBI Mengungkapkan Rencana Pembunuhan Mantan Presiden AS George W Bush.
FBI Mengungkapkan Rencana Pembunuhan Mantan Presiden AS George W Bush. /arrahmah.id

Menurut surat perintah tersebut, Shihab, seorang penduduk Columbus, ingin membunuh Bush sebagai pembalasan atas orang-orang Irak yang terbunuh selama invasi ke negara itu pada tahun 2003, selama periode pertama dari dua masa jabatan Bush.

Kampanye militer itu menjadi berita utama lagi pekan lalu ketika Bush menyebutkannya secara tidak sengaja saat menyampaikan pidato tentang invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.

Bagaimanapun, FBI mengklaim, bahwa Shihab yang telah berada di AS sejak 2020 dengan klaim suaka yang tertunda mengatakan kepada seorang informan biro yang berspesialisasi dalam penyelundupan imigran bahwa dia adalah anggota kelompok bernama al-Raed (bahasa Arab untuk guntur), dipimpin sampai baru-baru ini oleh seorang mantan pilot untuk diktator Irak yang dieksekusi Saddam Hussein.

“kemudian mengungkapkan aspirasinya untuk membunuh Bush dan bertanya apakah informan tahu bagaimana mendapatkan replika lencana penegakan hukum untuk membantu memajukan plot, yang perannya adalah untuk mengintai rumah dan kantor mantan presiden, sambil juga mengamankan senjata dan mobil,” Shihab, kata surat perintah itu.

Baca Juga: 3 Wisata Alam Bandung yang Wajib Kamu Kunjungi

Tersangka juga diduga bertanya apakah informan dapat menyelundupkan tujuh atau lebih pembunuh ISIS ke AS yang akan melakukan pembunuhan dan kemudian membawa mereka pergi melalui rute yang sama setelah Bush meninggal, kata surat perintah itu.

Rencana yang diklaim menyerukan para pembunuh - setidaknya beberapa datang dari Irak, Turki, Mesir dan Denmark - untuk masuk melalui perbatasan selatan dengan visa pengunjung dari Meksiko.

"Tersangka, yang konon menerima puluhan ribu dolar yang ditandai untuk memfasilitasi membawa para pembunuh ke negara itu, juga diduga membual bahwa dia dan beberapa rekan senegaranya “secara aktif mencari mantan jenderal Irak dan orang lain yang telah membantu Amerika dalam perang. ” dan sekarang tampaknya tinggal di AS dengan identitas palsu," tulis FBI dalam surat perintah tersebut.

Baca Juga: Jelang Final Roma vs Feyenoord:  Pratinjau, H2H Final UEFA 2021-22 dan Link Streaming

Shihab diduga menemani informan penyelundup yang konon ke Dallas pada bulan Februari untuk merekam video rumah mantan presiden serta perpustakaan kepresidenannya di kampus Universitas Southern Methodist.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: theguardian.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x