PRIANGANTIMURNEWS – Para imigran dari Pakistan telah berminggu-minggu terombang-ambing di laut Italia.
Mereka tidak diberikan ijin untuk melabuhkan kapal mereka di pelabuhan Sicilia.
Jumlah para imigran tersebut mencapai 799 orang dan masih terlantar di kapal mereka.
Dampaknya, banyak dari para imigran yang kekurangan stok makanan dan mulai diserang penyakit.
Pemerintah Italia akhirnya memberikan ijin berlabuh, namun hanya untuk para imigran yang sakit dan anak-anak dibawah umur.
Pemerintah Italia sebelumnya menolak untuk membantu para imigran.
Namun karena alasan kemanusiaan mereka akhirnya mempertimbangkan untuk menerima para imigran.
Pemerintah Italia akan membantu para imigran dan menanggung semua biaya imigran hanya setelah Prancis dan Jerman melakukan tindakan yang serupa.
Mereka juga menegaskan, Prancis dan Jerman harus membawa beberapa imigran yang ada di Italia.
Hal ini disampaikan oleh menteri dalam negeri Italia, Matteo Piantedosi.
“Kapal-kapal imigran baru diperbolehkan untuk memasuki kawasan teritorial Italia jika ada yang dari imigran memerlukan bantuan medis,” ujarnya.
“Saya berjanji, jika itu terjadi Italia akan menanggung biayanya,” lanjutnya.
Sebelumnya, sebuah kapal juga membawa 16 imigran dan diperbolehkan masuk ke kawasan Italia.
Mereka diperbolehkan masuk, namun mereka harus menjalani beberapa proses lalu dipulangkan ke negara asalnya.
Namun, kali ini pemerintah Italia melakukan pembatasan ketat bagi ratusan imigran yang datang.
Selain para anak-anak dan yang membutuhkan pertolongan medis, para imigran baru ini tinggal di dalam kapal dan mulai kekurangan stok makanan.
Mereka yang tersisa di kapal berjumlah 570 orang dan masih belum mendapat kepastian untuk berlabuh.
Hal ini dikelukan oleh Ali Rehan, seorang imigran dari Pakistan.
“Sangat sulit bagi kami untuk tetap tinggal dalam kapal ini lagi,” ucap Ali Rehan.***