Network
PRIANGANTIMURNEWS – Kelompok teroris Al-Shabab menjadi momok menakutkan bagi warga Somalia.
Al-Shabab merupakan jaringan teroris yang dipimpin kelompok teroris Al-Qaeda.
Mereka sering melakukan teror dengan bom bunuh diri dan tercatat 10.000.000 orang telah terbunuh sejak 2006.
Baca Juga: Piala Dunia Qatar 2022: Dukung LGBT, Harry Kane Dicap Menteri Luar Negeri Qatar Sebagai Orang Arogan
Pada Oktober 2022 lalu, mereka dengan sadis mengebom kantor kementrian pendidikan Somalia dengan dua bom bunuh diri.
Dalam Tragedi itu, 120 warga Somalia tewas yang terdiri dari aparatur pemerintah dan warga sipil
Faisal Mahashi, seorang jurnalist yang selamat tragedi tersebut mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama mereka melakukan teror.
Baca Juga: Kantor KSOP Tarakan Digeledah Petugas Polda Kaltara. Diduga Terkait OTT
Bahkan, Al-Shabab selalu melakukan bom bunh diri setiap bulan.
Dia mengaku, warga Somalia berada dalam ketakutan. Orang-orang selalu waspada, karena bisa kapan dan dimana saja ledakan bom bisa terjadi.
“Ini bukan hal baru bagi kami, sudah sejak 10 tahun lalu mereka melakukan teror. Orang-orang sudah tahu jika mereka melakukan bom, maka akan diikuti dua tiga bom berikutnya dalam beberapa hari mendatang,” ujar Faisal.
Pemerintah sendiri selalu melakukan upaya untuk mencegah serangan Al-Shabab.
Di tahun ini, pemerintah telah merebut 70 persen wilayah yang diduduki Al-Shabab di Selatan Somalia.
Baca Juga: Raffi Ahmad Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI!? Langsung Susun Jadwal Liga 1! Cek Faktanya
Namun pemerintah seringkali kecolongan, bom bunuh diri selalu terjadi dan menewaskan warga sipil.
Kelompok Al-Shabab sendiri merupakan kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Al-Qaeda.
Mereka menyatakan perang kepada pemerintah Somalia dan menuntut tegaknya khilafah di Somalia.***
