Network
PRIANGANTIMURNEWS – Pasukan keamanan Iran diklaim sengaja menembak bagian wajah, payudara, hingga kemaluan para pendemo wanita yang memprotes soal kematian Masha Amini.
Pengakuan tersebut disampaikan sejumlah dokter yang menangani kasus kekerasan hingga pembunuhan terhadap para pendemo.
Salah satu dokter menilai tembakan itu sengaja diarahkan di tiga bagian tersebut untuk merusak keindahan dari para wanita yang ikut berdemo.
Baca Juga: Peredaran Miras Masih Marak, Pemkot Tasikmalaya Lakukan Pemusnahan Ribuan Botol Miras
"Saya menangani salah satu (pendemo) perempuan berusia awal 20-an yang mengalami luka tembak di bagian kemaluan oleh dua pelor," tutur salah satu dokter Iran yang tak ingin diungkap identitasnya.
"Sekitar sepuluh pelor lagi bersarang di paha bagian dalam. Pelor-pelor itu mudah diangkat. Tapi dia pelor di kemaluan cukup sulit (diangkat) karena bersarang di antara uretra dan mulut vagina,” ujarnya.
“Hal itu bisa berisiko infeksi vagina sehingga saya menyarankannya menemui ginekolog. Ia mengatakan sempat ikut protes, kemudian sekitar 10 petugas keamanan mengepung dan menembakkan peluru kecil di sekitar kemaluan," ujarnya lagi.
Baca Juga: Persib Bikin Bobotoh Jantungan Sebelum Membungkam Perlawanan Persebaya
Mahsa Amini sendiri merupakan perempuan Iran yang diduga tewas dianiaya polisi karena memakai jilbab berantakan.
Dia meninggal pada bulan September tahun 2022. Warga Iran pun berbondong-bondong melakukan aksi unjuk rasa atas kematian Masha.
