PRIANGANTIMURNEWS- Puluhan warga Palestina melakukan demonstrasi kepada militer Israel untuk mengembalikan jenazah korban pembantaian Zionis Israel selama tahun 2022.
Jenazah dari para korban diketahui sengaja disimpan oleh pemerintah Israel dan tidak dikembalikan ke keluarga mereka.
Menanggapi demonstrasi tersebut, pasukan pengamanan Israel segera membubarkan para pengunjuk rasa dengan menembakan gas air mata.
Baca Juga: Titik Terendah Hidup Seorang Beauty Vlogger, Nanda Arsyinta
Ibu dari Nasser Abu Hamid, korban pembantaian Israel, mengaku ingin menguburkan jasad anaknya dengan layak.
“Saya ingin Nasser, saya ingin menguburkannya dan saya ingin melihatnya untuk terakhir kali. Saya dan saudara-saudaranya ingin mengurusnya dengan layak,” ujar Latifa ibu dari Nasser.
Sadisnya, Pemerintah Israel kerap menggunakan jenazah korban Palestina untuk dijadikan alat negosiasi dengan para pejuang Palestina.
Kebijakan negara Israel sendiri menegaskan, siapapun warga Palestina yang diduga sebagai ancaman, maka harus dibunuh.