PRIANGANTIMURNEWS - Direktur Pendanaan Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva memberikan peringatan baru terkait ekonomi global pada 2023.
Hal itu diungkapkannya karena mesin utama pertumbuhan global dari 3 negara besar yakni Amerika Serikat, Eropa dan China, akan mengalami aktivitas yang melemah.
Pada program berita Minggu pagi CBS 'Face the Nation', Kristalina Georgieva mengatakan bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang lebih sulit dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Jokowi Panggil Prabowo Subianto ke Istana, Ada Apa? Ternyata Bahas Hal Ini
Dilansiri priangantimurnews.com dari Reuters, Kristalina Georgieva mengatakan bahwa ketiga negara yang disebut di atas mengalami perlambatan laju perekenomian secara bersamaan.
Sulitnya perekenomian global di tahun 2023, dijelaskan akibat adanya hambatan yang terus berlanjut dari perang di Ukraina serta tekanan inflasi dan suku bunga tinggi.
Selain itu, adanya lonjakan kasus COVID-19 di China, dipastikan dalam beberapa bulan ke depan akan memukul ekonomi China hingga regional dan global.
Baca Juga: Semifinal Piala AFF 2022 Indonesia vs Vietnam, Menunggu Skema Kejutan Shin Tae-Yong
"Untuk beberapa bulan ke depan, akan sulit bagi China, dan dampaknya terhadap pertumbuhan China akan negatif, dampaknya terhadap kawasan akan negatif, dampak terhadap pertumbuhan global akan negatif," ucap Kristalina Georgieva dilansir priangantimurnews.com dari Reuters.
Selain itu Georgieva mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, di tahun 2022 China kemungkinan berada di bawah pertumbuhan global.