Di negara tetangga, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pernyataan persnya pada hari Minggu, 22 Januari 2023. Juga mengecam kejahatan kebencian yang berulang kali menyasar ke seluruh umat muslim di dunia.
"Penodaan terang-terangan terhadap kitab suci umat Islam itu dan tidak adanya tindakan dari pemerintah Swedia sama halnya dengan mengobarkan Islamofobia," ungkapnya.
Serta pihaknya mendesak pemerintahnya untuk segera ambil tindakan terhadap si pelaku serta memastikan langka hukumnya di masa depan agar mencegah meningkatnya tindak Islamofobia di Swedia.
Selain itu penyanyi terkemuka, kelahiran Lebanon bernama Maher Zain juga ikut mengecam aksi yang dilakukan oleh demonstran dan pengabaiannya oleh pemerintah dalam kasus pembakaran Al-Qur'an ini. Dalam Postingannya 22, Januari 2022.
"Bahkan jika Anda membakar semua Kitab Al-Qur'an di seluruh dunia, tidak mungkin bisa menghapus itu dihati kami!" ungkapnya.
"Segala hormat terhadap kebebasan berbicara, tetapi melihat perilaku ini adalah rasisme dan kebencian. Kebencian dapat berada di bawah hukum kebebasan berpendapat?" lanjutnya.
"Saya suka negeri Swedia tapi ini sudah keterlaluan. Di manakah rasa hormat dan kepedulian terhadap sesama manusia? Ini terlalu menyedihkan dan saya sangat berharap kita dapat melihat perubahan segera!" akhirinya dengan tegas.
Di Indonesia sendiri, mentri luar negri turut mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur'an tersebut yang dilakukan partai sayap kanan garis keras Denmark-Swedia pada Sabtu, 21 Januari 2023.