Subhanalloh ! 156 Jam Bertahan Dalam Reruntuhan Gedung, Korban gempa Turki Terus Bertambah

- 13 Februari 2023, 20:03 WIB
Tim SAR mencari korban selamat di bawah reruntuhan usai gempa bumi di Diyarbakir, Turki pada 6 Februari 2023.
Tim SAR mencari korban selamat di bawah reruntuhan usai gempa bumi di Diyarbakir, Turki pada 6 Februari 2023. /Reuters/Sertac Kayar/



PRIANGANTIMURNEWS - Tim penyelamat menemukan korban selamat dari puing-puing reruntuhan bangunan, hampir seminggu setelah salah satu gempa bumi terburuk yang melanda Turki dan Suriah, ketika otoritas Turki berusaha menjaga ketertiban di seluruh zona bencana.

Peluang untuk menemukan korban yang selamat semakin jauh, jumlah korban di kedua negara dari gempa bumi Senin dan gempa susulan besar naik di atas 33.000 dan tampaknya akan terus bertambah. Itu adalah gempa paling mematikan di Turki sejak 1939.

Di distrik pusat salah satu kota terparah, Antakya di Turki selatan, pemilik pelaku bisnis yang mengosongkan toko mereka berusaha mengantisipasi mencegah barang dagangan dicuri oleh penjarah.

Baca Juga: Viral Skripsi Alm Dono Warkop DKI di TikTok, Tulisanya Menjadi Sorotan Warganet

Penduduk dan pekerja bantuan yang datang dari kota lain menyebutkan kondisi keamanan memburuk, dikarenakan banyak perampok dan penjarah yang memanfaatkan situasi dari bangunan yang roboh.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah akan bertindak tegas kepada para penjarah, dijelaskan ketika menjawab pertanyaan atas tanggapannya terkait kejadian gempa saat dia mempersiapkan pemilihan nasional diperkirakan akan menjadi yang terberat dalam dua dekade kekuasaannya.

Lebih dari enam hari setelah gempa pertama melanda, petugas darurat masih menemukan segelintir orang yang bertahan hidup di reruntuhan rumah yang telah menjadi kuburan bagi ribuan orang.

Tim penyelamat dari China dan petugas pemadam kebakaran Turki menyelamatkan Malik Milandi Suriah berusia 54 tahun setelah dia bertahan selama 156 jam di reruntuhan di Antalya.

Baca Juga: BI Dan Pemda Ciamis Dukung Stabilitas Pasokan Harga Pangan Gelar OPM

Seorang ayah dan anak perempuan, balita dan seorang gadis berusia 10 tahun termasuk di antara orang-orang yang selamat diangkat dari reruntuhan bangunan yang runtuh pada hari Minggu, tetapi pemandangan seperti itu menjadi langka karena jumlah korban tewas terus meningkat tanpa henti.

Di sebuah pemakaman di dekat Reyhanli, para wanita berkerudung meratapi dan memukuli dada mereka saat jenazah diturunkan dari truk - menggunakan peti kayu tertutup, yang lain di peti mati yang tidak tertutup, dan yang lainnya hanya dibungkus selimut.

Di jalan utama menuju kota beberapa bangunan ada yang masih berdiri namun terlihat retakan besar.

Baca Juga: BRI Liga 1 : Persebaya Libas PSS Sleman, Pertandingan Sempat Terhenti Karena Terjadi Hal Ini!

Lalu lintas kadang terhenti karena penyelamat menyerukan keheningan untuk mendeteksi tanda-tanda sisa kehidupan di bawah reruntuhan.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x